25. Bagaimana ....

19 8 3
                                    

Halo halo malmal sayanggg, apa kabarrr?
Absen dulu sini >>>>

Selamat membaca💌
-

-

-

-

Pengumuman hasil OSN tiba juga, seluruh siswa bersorak gembira sekaligus penasaran dengan hasilnya. Entah kenapa, tapi anak-anak Lione begitu excited menunggu pengumuman ini, terutama Irsyad. Tentu saja, bagaimana dia tidak excited? Adrian sudah dia anggap kakak angkatnya–kadang kala– dan teman yang paling mengerti tentangnya, jadi hal ini sudah tentu membuatnya penasaran juga.

"Semoga hasilnya memuaskan, Yan!" ujar Irsyad sambil menepuk bahu Adrian. Cowok itu tersenyum kecut ke arah Irsyad seakan tak yakin dengan hasil kerja kerasnya selama ini.

"Lo kenapa gitu mukanya? Kayak down duluan?"

"Mulut lo!" seru Irsyad kepada Khandra lalu menyumpal mulutnya dengan bola bola oreo yang sedang dia makan, Khandra kemudian melahap bola mini oreo itu dengan cepat, "Gue cuma mengatakan yang sebenarnya! Yan, harusnya lo jangan parno gitu! PD aja nih kayak gue, bakal gede nilai PTS walau faktanya gak tahu juga," ujar Khandra diakhiri kekehan kecil yang membuat Irsyad dan Fariz menggeleng.

"Ayo semangat! Harus berangkat ke lokasinya, kan? Kita susul nanti," ucap Bintang untuk menenangkan Adrian, lalu dia merangkul bahunya "Gue yakin lo menang."

*****

"Jangan berkendara seenaknya, anak anak! Inget, ini bukan jalan nenek moyang kita."


Usai memberikan peringatan kepada membernya, ralat, anak-anaknya itu, Bintang langsung menaiki motornya dan pergi lebih dulu. Semua menyusul secara beruntun diakhiri oleh Cakra. Cowok itu terlalu sibuk meladeni pacar-pacarnya sehingga telat menyusul.

Adrian tidak bersama mereka karena dia harus ikut rombongan sekolah, dikarenakan anak-anak Lione bukanlah peserta OSN, ditambah mereka cukup sadar diri akhirnya mereka pergi dengan mengendarai motor mereka masing-masing sebagai transportasinya. Begitu sampai di tempat, mereka langsung mencari keberadaan Adrian yang ternyata tak terlalu jauh dari posisi mereka saat ini.

Setelah bertemu, mereka kemudian mencari tempat duduk untuk menunggu acara dimulai, sementara Adrian harus pergi sejenak untuk membeli sesuatu.

"Dia kemana deh?" tanya Cakra penasaran dengan gestur tubuh seperti sedang mencari seseorang, Fariz kemudian menarik bahu cowok itu agak kuat supaya dia berhenti bergerak, "Keluar bentar."

Cakra kemudian mengangguk, "Eh, acaranya mau mulai, tuh!"

Sang MC sudah stay di panggung dan mulai membuka acaranya hingga sekarang adalah saat saat yang dinantikan semua orang. Para penonton hening seketika menunggu pengumuman pemenang yang akan dibacakan MC.

Jantung berdebar, keringat dingin, napas terhenti sejenak, itu adalah kondisi lumrah yang akan selalu dirasakan oleh setiap peserta ketika pengumuman hasil lomba akan disebutkan. Tapi, di waktu ini juga mereka lebih tidak bisa tenang karena tidak melihat Adrian. Kemana perginya cowok itu? Tadi dia hanya izin pergi membeli sesuatu dan akan kembali sebelum acara dimulai, sementara, acara itu sedang berlangsung sekarang.

ADRIAN [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang