Petir pakabsss???
Absen antusiasmenya mane?>>>Sini merapatt, Adrian bakal ajak kalian ke taman bunga🌷🦋
eits, Inara doang deh🤫
Entah sejak kapan bertemu dengan Inara menjadi salah satu agenda yang wajib dilakukan, minimal seminggu dua kali. Bukan apa-apa, hanya saja setiap bertemu dengan Inara, seluruh masalahnya seakan hilang terbawa angin. Minggu ini adalah kali ketiga Adrian berkunjung ke rumah Inara, nenek Sinta menyambut ramah, mempersilakan masuk. Adrian kali ini datang dengan wajah kusut, dia tidak bisa menahannya, perasaannya juga tiba-tiba saja berantakan. Adrian saat ini hanya membutuhkan satu orang saja. Inara.
“Kamu di sini? dari kapan?” Inara keluar dari kamar kecilnya dengan wajah riang, nenek Sinta memintanya untuk duduk menemani Adrian selagi dia menyiapkan makanan, tetapi Inara memilih untuk menyiapkannya sendiri, dan meminta Sinta untuk beristirahat, beliau sudah bekerja sepanjang hari.
“Ini, aku sama nenek bikin kue putu ayu, di makan ya,”“Tentu, Ra. Kue buatan kalian selalu enak, gak mungkin aku tolak.”
Inara tersipu, “Kamu ada masalah?”
“Tahu dari mana?”“Siapa pun bisa baca ekspresimu itu, Adrian. Coba cerita, aku mau dengar alasan muka kamu kusut gitu, mirip baju belum disetrika,” Adrian tertawa hingga matanya tertutup. Inara selalu berhasil membuatnya melepaskan masalah dengan begitu mudah.
“Gak jadi, masalahnya udah selesai.”
“Loh? secepat itu?”“Iya. Sekarang giliran. Gimana hari ini? apa ada kabar baik?”
Inara tersenyum, “Ada. Kabar baik pertama hari ini, aku dapat bonus dari bos. Aku tabung supaya tahun depan bisa sekolah, ambil Paket C. Kabar baik kedua, aku berhasil buat kue putu ayu kesukaan nenek sama kamu, itu bakal jadi menu favoritku. Terakhir, kabar baik yang baru aja aku dapat,”
“Apa?”
“Aku bisa ketemu sama kamu hari ini. Itu kabar baik paling baik hari ini, karena aku bisa cerita dua kabar baik sekaligus.” Adrian tersenyum, dia menatap Inara yang duduk di seberangnya lamat-lamat, “Kamu tahu kalau aku juga dapat kabar baik hari ini?”
“Apa itu?”“Bisa ketemu sama Inara Citrananda. Kamu tahu, ketemu sama kamu dan dengerin semua curhatan kamu itu adalah kabar baik buatku. Ra, tanpa adanya kue putu ayu ini pun kamu tetap jadi yang favorit. Jadi, gak perlu repot-repot buat kue ini kecuali kalau kamu memang pengin. Dan satu lagi kabar baik buatku yang semoga jadi kabar baik buatmu juga.”
Inara masih tersipu, berusaha menahan diri supaya tidak terlalu kelihatan. Masa bodo, pertanyaan Adrian tidak udah dijawab, nanti juga dia ngasih tahu sendiri.
“Aku mau mencoba hal baru, yaitu berbisnis. Aku mau memulai dari bisnis kecil-kecilan, berjualan kue. Dengan penuh rasa hormat, maukah kamu bekerja sama dengan pebisnis pemula ini? saya memohon bantuan sekaligus bimbingannya supaya usaha ini bisa berkembang menjadi sebuah toko yang cukup makmur untuk dijalankan bersama nantinya.” Adrian menyodorkan selembar surat yang dilipat rapi. Inara membuka surat tersebut, dan betapa terkejutnya dia ketika membaca isi dari surat tersebut.
Dengan hormat, saya Adrian Sandyakala bermaksud mengajak melakukan kolaborasi (kerja sama) bersama Ny. Inara Citrananda dalam menjalankan usaha kecil. Demikian surat ini saya ajukan, mudah-mudahan keputusan dibuat dengan sebaik-baiknya dan disegerakan.
Tertanda
Adrian Sandyakala
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIAN [ REVISI ]
TienerfictieKetika kamu memutuskan untuk patuh, Ketika kamu memutuskan untuk diam, Ketika kamu memutuskan untuk kuat, Maka kelak, kamu akan menjadi apa yang telah kamu 'rakit' di hari ini. Start: 2021 End: 2022 Start revision: 20 Des 2023 End: ?