22. Can You Stop It?!

19 8 0
                                    

Halo halo halo!!!
Makasih yg sdh setia menunggu maru post🙄😇💟

absen absenn >>>

Selamat membaca💌

Komen dan votenya ditunggu, yaaaaa(ノ°ο°)ノ

-

-

-

-

Cowok itu menggunakan kecepatan paling tinggi agar bisa cepat sampai ke tujuan yang sebenarnya. Bukan, bukan berarti Adrian tidak peduli dengan keadaan mereka yang kebut-kebutan di jalanan hujan-hujan begini. Tapi, ada hal yang lebih penting daripada itu, pikirannya kalang kabut saat ini. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Inara?

Ya, selesai waktu magrib tadi Inara mengirimkan pesan kepada Adrian untuk menjemput saudaranya di halte dekat sekolah mereka karena dia tak bisa menjemputnya saat itu. Tapi, bukan itu yang jadi masalah bagi Adrian, melainkan alasan Inara yang membuat jantungnya berdebar tak karuan.

"Tadi Inara bilang apa sama lo?" tanya Adrian ditengah kebisingan gemercik air hujan yang turun semakin deras, "Dia gak bilang apa apa, Bang, selain cowoknya yang mau jemput gue karena motornya mogok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi Inara bilang apa sama lo?" tanya Adrian ditengah kebisingan gemercik air hujan yang turun semakin deras, "Dia gak bilang apa apa, Bang, selain cowoknya yang mau jemput gue karena motornya mogok." jawab Reno- adik sepupu Inara, hanya selisih dua tahun.

"Gue mau ngebut lagi, lo aman, kan?" Adrian bermaksud memastikan bahwa Reno memang sudah siap diajak kebut-kebutan, khawatir jika dia melakukannya secara mendadak Reno akan terjungkal ke belakang.

"Iya, Bang. Ngebut aja, kasian Teh Ina di rumah sendirian," ujar Reno khawatir.

*****

"Thanks, ya, Ian. Udah jemput sepupu gue," ujar Inara.

Adrian duduk di sofa tengah agak jauh dari Reno. Sementara cowok itu sibuk memeriksa barangnya dengan meng-list satu-persatu. Reno terlihat sibuk sekali sekarang sampai-sampai Inara tidak jadi bertanya supaya dia tidak terkecoh. Inara memutuskan untuk duduk menemani Adrian.

"Kenapa motor lo tadi bisa gitu, Ra?" tanya Adrian. Diluar dugaan, motor itu memang rusak parah, beruntunglah Faro pernah mengajarkannya ilmu otomotif.

"Kayaknya ...."

Belum selesai Inara memberi jawaban, Adrian sudah mengangguk-anggukkan kepalanya. Raut wajah cowok itu tampak sangat kesal, "Lo masih diganggu?"

ADRIAN [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang