1: akhir untuk awal

4.5K 487 38
                                    







notes: halo ayang, kalo follow twitter gue, disitu udah gue jelasin bahwa cerita ini tuh adalah cerita yang udah lama gue tulis pake pairing yang bukan bluesy (gue tulis sekitar tahun 2019-2020) gue co-writing sama temen gue, jadi kalo bahasanya agak beda sama bahasa tulis gue sekarang ya karena emang yang nulis 2 orang (shoutout to Bia, my friend) terus dulu kita up disebuah platform yang bukan WP, tapi taun lalu kita take down soalnya kita berdua udah ga suka shipnya (jangan tanya dulu shipnya apaan, ga bakal gue jawab).

about this story: cerita ini udah end, dan bakal gue up dikit-dikit sambil gue edit, latarnya emang di seoul, dulu pake nama korea tapi skrg gue maunya pake nama indo, cuma males ganti latar, wkwkkw ya udahlah ya. kenapa gue minta cerita ini ketemen gue dan gue up lagi karena gue suka jalan ceritanya, ringan dan gemes. cerita ini terinspirasi dari sebuah film judulnya 'life as we know it'.

okay, that's it. enjoy the first chapter, ayang!







1.


Seorang perempuan dengan paras cantik, rambut panjang, tebal, bergelombang dengan warna coklat terang melangkah keluar dari taksi dengan buru-buru, ia berlari di koridor gedung berwarna putih bersih sampai menemukan sekumpulan orang-orang yang ia kenal dan siap menerima kenyataan paling pahit selama hidupnya. Kehilangan kakaknya... dan iparnya.

Kiara, nama gadis itu, ia ga terlalu mengenal istri Ken, kakak laki-lakinya, bagi Kiara istri Ken yang bernama Jess adalah seorang yang cukup baik, dandanannya selalu feminine dan bersahaja, senyumnya manis, kadang bikin Kiara memutar bola mata karena dirinay dan Jess akan jadi bahan perbandingan sang ibu soal dandanan mereka yang berbeda seratus delapanpuluh derajat, tapi bukan berarti membenci Jess. Jess membantu Ken dalam mengelola sebuah toko parfum, warisan kecil dari sang ayah yang sudah sakit-sakitan. Selain mengurus toko parfum, Ken masih bekerja kantoran, lalu yang Kiara dengar kakak iparnya bekerja di toko buku tidak jauh dari toko parfum. Sebetulnya toko parfum itu juga untuk Kiara, tapi dia tidak terlalu tertarik, dia malah memilih menjadi DJ di klub lokal, bahkan terkadang dia diundang untuk bermain di luar Seoul.

Nah, yang Kiara benci dari pernikahan sang kakak adalah kakak Jess yang pernah ia temui di hari pernikahan Ken dan Jess. Laki-laki berkacamata bernama Jenar yang sok pinter yang jelas melihat Kiara sebelah mata karena dandanan Kiara.

Berbeda dengan Kiara, Jenar cukup mengenal dan menyukai kakak iparnya, Ken, meskipun Jenar menganggap Ken sedikit manja sebagai anak sulung, tapi Ken baik dan sangat menyayangi adik Jenar, Jess. Jenar juga menyukai hampir seluruh keluarga Ken. Ibu Ken adalah seorang wanita tua yang baik, dia menua dengan cantik, ayah Ken dan Kiara terkena serangan stroke beberapa tahun lalu dan harus pensiun dari segala pekerjaannya dan saat ini sedang fokus terapi sambil menikmati masa tua di sebuah rumah yang cantik di sebuah kota kecil, Busan.

Tapi persamaan Jenar dan Kiara adalah, ia juga tidak menyukai adik perempuan Ken, anak perempuan bernama Tiara? Atau Kiara? Dia ga terlalu peduli. Dia bertemu dengan perempuan itu cuma sekali dihari pernikahan Ken dan Jess. Waktu itu, sementara semua orang mengenakan pakaian yang layak dan sopan, anak ini datang dengan dress super pendek yang potongan dadanya terlalu rendah dan blazer hitam. Jenar melihat ibu Ken memarahinya tapi dia hanya memutar matanya. Jenar mendecakkan lidahnya. Tidak sopan. Untuk seseorang yang sudah lama kehilangan orang tuanya, Jenar secara mental mengutuk Kiara. Kiara tentu tidak tahu nikmatnya masih memiliki orang tua.




Kiara menemukan sang ibu duduk lemas disebuah kursi tunggu rumah sakit, ia langsung menghambur memeluk ibunya yang masih terisak. Beberapa jam yang lalu semua menerima berita yang sama; Ken dan Jess terlibat dalam kecelakaan mobil di jalan raya di luar Seoul. 

Kiara menutup matanya menenangkan sendiri dadanya yang sakit seperti tertikam. Segalanya tampak sangat cepat, mata kiara basah oleh air mata, Ken pergi terlalu cepat. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan yang melibatkan tiga city car dan satu truk besar tersebut. Kedua saudara kandung Kiara dan Jenar ditemukan tewas, kecuali satu, Seorang bayi berusia sepuluh bulan yang hari itu berada di penitipan anak, menunggu orang tuanya menjemputnya. 

Accidentally ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang