notes: maaf yah lama, masih nungguin kan? kayanya bakal benyak slow update nih, biasalah, namanya juga masih level budak di kantor.
16.
"Jenar, lo lusa beneran bisa gantiin gue kan?" tanya Sefiya, rekan kerjanya.
"Bisa kok, setengah shift aja kan?" tanya Jenar.
"Iya... acara surprise ultah suami gue tuh sore, jam pulang kantor, gue janjian sama toko kue buat ambil kue setelah jam makan siang, jadi lo gantiin gue after lunch aja gapapa."
"Oke, bisa kok." ujar Jenar.
"Thank you so much jenaaar... besokannya gue bawain makan siang yah, elo juga Han, nanti Jordan juga gue bawain."
"Asikk... thank youuu kakakkuuu..." Hani memekik senang. "Kak Jenar, lo tipenya suka surprise ga, kak?" tanya Hani.
Jenar mengangkat bahu, "ultah gue aja ga ada yang ngerayain."
Hani tau kisah Jenar yang yatim piatu, dan Jenar memang tipe yang tertutup, ia tidak memberitahu tanggal ulang tahunnya kepada rekan kerjanya kecuali jika Jess tiba-tiba datang membawa sekotak cemilan. "Ih jangan kasian gitu dong, kan sekarang udah punya anak sama pacar, pasti lebih rame dong?"
Laki-laki itu terdiam, ulang tahunnya mungkin tinggal bulan depan, tapi satu hal yang ia tidak tahu, kapan ulang tahun Kiara? Mestinya itu tercantum di dokumen legalitas Ajra, tapi kenapa ia tidak pernah memperhatikan itu? Jenar kemudian mengambil ponselnya dan mengirim satu pesan.
Jenar
Pak Yudith, saya boleh minta tolong ga? diberkas kan ada tanggal ulang tahun Kiara, bisa kasih tau ke saya tanggalnya?
~~
Kiara tengah mencuci botol susu Ajra ketika pintu unit apartemennya terbuka, Jenar masuk dan membuka jaketnya, menaruh kunci pada tempatnya juga sepatu. Perempuan itu tersenyum.
"Kemajuan besar..." gumamnya pada Jenar yang kini lebih rapih.
"Gara-gara kamu."
Kiara tertawa.
"Mana cantiknya aku?" tanya Jenar.
Kiara menunjuk dirinya sendiri, "ini cantiknya kamu."
"Bukan yang nomer dua, tapi yang nomer satu."
Kiara pura-pura manyun dan langsung disambut pelukan dari jenar, "sini aku cium dulu cantiknya aku yang nomer dua." ia mengecup bibir manyun itu beberapa kali.
"Jen, minggu depan aku gantiin Revin main yah, jadi bakal kerja dari hari jumat, sabtu, sama minggu... boleh ga?" tanya Kiara.
Jenar berpikir sejenak, "boleh, aku ga ada lembur sih seingetku." Jenar duduk di kursi tinggi di dapur, "kerjaan kamu soal sampel lagu buat baby TV gimana?"
"Udah jadi beberapa, tapi masih nunggu approval."
Tiba-tiba ponsel Kiara menyala, menandakan satu pesan masuk, ia mengambil dan membacanya, lalu menunjukan isinya pada Jenar.
Marvin
Ki, gue keterima kerja! Lusa pembekalan, abis itu lunch yuk! gue traktir. Jangan lupa ajak Jenar sama Ajra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Parents
Roman d'amourKiara dan Jenar pernah bertemu dipernikahan kakak-kakak mereka, usaha mengobrol dengan satu sama lain membuahkan kesimpulan bahwa mereka tidak cocok. Menurut Kia, Jenar itu sok pintar, menurut Jenar, Kia itu berandal. Namun pertemuan kedua membawa p...