6: ultah Ajra

2K 365 48
                                    




notes: sesuai janji, fast update AcPar soalnya abis ini mau hiatus sekitar seminggu buat RAKER tengah taun. Selamat membaca my lovz my darleng my ayangs.. vote sm komen jgn lupa lohh!








6.

"Kiara... Jenar... bangun."

Kiara mengedip beberapa kali.

"Pak Dian udah datang." ujar ibunya sambil membuka jendela.

"Ha...?" tanya Kiara parau sambil menghalau rasa silau yang masuk ke matanya.

"Petugas sosial, Kiara..." jawab ibunya dengan sabar.

Kiara menoleh kearah jenar yang kini ada diujung sisi lain tempat tidur, masih lelap membelakangi Kiara, "Jenar! bangun!"

Hanya erangan tipis terdengar. Kiara melompat turun dari tempat tidur lalu membuka lemari baju milik Jess, ada dress yang sepertinya muat dipakai Kiara, "Jess pinjem ya, nanti gue balikin." gumamnya sembari cepat-cepat ganti baju sebelum Jenar buka mata.

Lalu ia meneriaki Jenar sekali lagi sebelum bersiap keluar kamar, ia menendang baju-baju sisa semalam yang berserakan dilantai dan itu membuat Kiara merinding, mereka seperti habis one night stand.





Kiara menyapa pak Dian yang terlihat telah duduk rapih disofa yang kini telah bersih, ibu Kiara pasti telah membereskan itu tadi pagi-pagi sekali. "Pagi pak, maaf ya saya baru bangun, biasanya saya selalu bangun pagi, tapi tadi malam saya -"

"Dia pergi ngedate sampe agak malam sama Jenar. Biasalah, pasangan muda kan kadang-kadang waktu malam minggu harus pacaran, makanya Ajra dititipkan ke saya." ujar ibu kiara.

"Saya setuju." pak Dian mengangguk tersenyum, lalu menyapa Jenar yang baru keluar kamar.

"Pagi pak Dian." Jenar yang sudah berpakaian lengkap juga keluar kamar dengan wajah nmengantuk.

Kiara tersenyum puas, bagus, pikirnya, dengan Jenar keluar dari kamar yang sama dengannya, pak Dian pasti yakin bahwa mereka memang tidur satu kasur tiap malam. "Mau teh ga?" tanya Kiara.

"Boleh." lalu ia memperhatikan Kiara yang menyiapkan dua gelas teh, ia juga memasukan gula kedalam semua gelas, "eh Kia," Jenar langsung berdiri, "eee... aku bikin sendiri aja deh, tiba-tiba mau kopi."

Kiara memutar bola matanya, "dasar labil."

Sebetulnya Jenar ingin teh, tapi Kiara terlanjur memasukan gula sedangkan Jenar menghindari gula sama sekali tapi ia ga mau terlihat ga kompak didepan pak Dian, makanya ia berbohong.

"Kalian boleh melakukan kegiatan sehari-hari, anggap aja saya ga ada karena saya disini untuk mengobservasi kegiatan kalian." ujar pak Dian.

Nah disitulah masalahnya, Jenar dan Kiara ga pernah tau caranya menghabiskan hari bersama, lebih sulit saat ada orang asing mengobservasi mereka.

"Oh saya harus terima telepon ini, saya pinjam balkonnya ya." lalu pak Dian beranjak menuju balkon.

Jenar membuka kulkas lalu menemukan bahan makanan mereka hanya; tahu untuk Ajra, labu untuk Ajra, ubi untuk Ajra, pisang, pisang, pisang, "Kia..." panggil Jenar.

"Ya?"

"Ini pisang kenapa ditaro kulkas?" tanyanya.

"Kenapa emang?"

"Jadi coklat gini, jadi mateng. Harusnya pisang tuh jangan ditaruh dikulkas." Jenar mengeluarkan semua pisang dari dalam kulkas.

"Lah pantes kok baru berapa hari udah coklat coklat... busuk ya?" tanya Kara.

Accidentally ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang