notes: maaf untuk update yang kelamaan. soal lupa pw beneran bikin stress. huhuhu...21.
Jenar berdiri didepan sebuah bangunan ruko yang cantik dengan hiasan seperti laboratorium dengan segala tabung reaksi, pipet dan selang yang dibuat sedikit berlebihan, dan botol-botol kaca besar yang seperti botol ramuan. Kiara mengajak Jenar ke Scentific perfumery lab sebelum pergi ke taman bermain, ada yang harus ia kerjakan disitu.
"Kata leasingnya kalo ga dipake sebaiknya listrik diturunin." ujar Kiara sembari mencari meteran listrtik.
"Tapi... aku boleh liat dalemnya dulu ga?" tanya Jenar.
"Boleh aja sih, agak berdebu lho ya." Kiara memperingatkan.
"Oke..." Jenar melangkah mengikuti Kiara yang membuka kunci pintu depan untuk mereka.
Meski seperti yang sudah bisa Jenar tebak dari dekorasi a la laboratorium yang dibuat sedikit berlebihan, tetap saja Jenar senang melihat tabung-tabung reaksi yang begitu familiar untuknya, "ini keren lho, Ki." ujarnya.
"Thank you."
Jenar berjalan melihat-lihat sekeliling, "aku familiar sama tools disini, Ki." ujarnya.
"Emang mirip?"
"Bukan mirip lagi. Bedanya disini banyak alat yang lebih cute dari warna..." ia mengangkat sebuah dropper kecil berwarna baby blue dan pink, lalu ia juga menunjuk glassware dengan print motif bunga disudut, juga ukuran yang jauh lebih mini. "Hydroxycitronellal... hydroxy citronellal is C10H20O2" gumamnya membaca botol besar berisi cairan kimia, lalu lanjut ke rak lain dengan botol-botol yang sama, "butylphenyl...? Ah p-BMHCA ya... kayanya ini yang bikin Kiara alergi."
"Kamu masih mau liat-liat?" tanya Kiara.
"Ehm, sebelum toko ini ditutup aku boleh ga kesini buat nyoba bikin parfum? Soalnya aku belum pernah."
Kiara terdiam, "Mau sekarang aja?"
Jenar melirik jamnya, "aku sih mau-mau aja, kita ga akan kesiangan kan ke theme park-nya?"
Kiara menggeleng, "theme park buka seharian, Jen."
"Oke..." jenar tersenyum hingga matanya hilang, ia melepas coatnya dan menggulung sweaternya. "Pertama-tama, aku harus apa nih?"
Kiara menggosok dagunya, "nah itu... aku ga pernah ngurus toko ini Jen, aku ga tau kamu harus apa." ia tertawa kecil.
"oke, kalo gitu we'll do it in Jenar's way ya." Jenar mulai mengitari toko mencari alat-alat yang ia butuhkan.
Laki-laki tegap itu mengambil test tube, pipet, glassware dan ia mulai mencium satu persatu bibit parfum yang ada disitu.
"Aku mulai bingung sama wanginya nih." Jenar tertawa. "Ada biji kopi ga buat netralin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Parents
RomanceKiara dan Jenar pernah bertemu dipernikahan kakak-kakak mereka, usaha mengobrol dengan satu sama lain membuahkan kesimpulan bahwa mereka tidak cocok. Menurut Kia, Jenar itu sok pintar, menurut Jenar, Kia itu berandal. Namun pertemuan kedua membawa p...