17: berhenti

1.4K 305 92
                                    







notes: mumpung weekend ga dikejar deadline, bisalah colongan update ini. VOTE yah ayang...


17.

Kira-kira pukul 3 dini hari Jenar dikagetkan suara bel, ia berjalan malas dan membuka pintu hanya untuk menemukan Kiara tengah bersandar pada Nindy dan Revin, lalu dibelakang mereka ada sosok yang paling tidak ingin Jenar lihat sekarang, Marvin.

"Kenapa ini?" Jenar mengerutkan alis agak kesal karena semenjak ia tinggal dengan Ajra, kiara tidak pernah lagi pulang kerja dengan keadaan semabuk ini.

"Kita surprise-in dia tengah malem tadi."

"Surprise?" tanya Jenar.

"Kiara ulang tahun, tau kan?" sahut Marvin.

"Tau lah!" Jenar membalas dengan cepat dan sengit, meski sebetulnya dalam hati ia mengumpat karena ia sebetulnya tidak tahu.

"Terus kirain dia bakal cuma tiup lilin, toast terus udah, minum secukupnya, kaya biasa aja... tapi tadi..." Nindy melirik kearah Revin.

"Dia tau-tau minum sebotol sendiri..." lanjut Revin.

"Wine?" tanya Jenar.

"Vodka..." suara revin memelan.

Jenar menarik nafas kesal tapi ia langsung menarik Kiara kedalam gendongannya, "makasih udah dianter."

"Ehm, Jenar, gue boleh numpang ke toilet?" tanya Marvin.

Jenar melirik lalu mengangguk singkat sebelum mempersilahkan Marvin masuk sedang ia menidurkan Kiara di tempat tidur mereka.

Jenar bertemu marvin lagi sesaat setelah laki-laki muda itu selesai memakai toilet.

"Jenar," panggil Marvin, "Kiara kaya kacau banget tadi, kalian berantem?" tanyanya.

"Bukan urusan lo."

Marvin agak kaget melihat Jenar begitu dingin, "well, bukan mau ikut campur tapi Kiara yang gue kenal–"

Jenar tidak memotong dengan galak, sebaliknya ia memanggil Marvin dengan sopan, "Marvin..."

"Ya?"

"Lo bukan ibunya Kiara, bukan suaminya, bukan juga teman dekat Kiara, jadi jangan berlagak seolah-olah lo adalah bagian dari keluarga ini."

Marvin terdiam, ia mengangguk sekilas sambil pamitan.










Jenar memeriksa ponselnya ia menerima satu pesan dari pak yudith,


Pak Yudith (pengacara)

[picture] Maaf pesan kamu terlewat, ini foto dokumen, disitu ada ulang data ulang tahun kiara.


Laki-laki tinggi itu bersandar dibingkai pintu kamar, memperhatikan Kiara yang tergeletak tidur masih dengan pakaian lengkap dan sepatu. Perlahan Jenar membantu Kiara untuk melepas sepatunya sembari mencoba membangunkan perempuan itu.

"Kia... ganti baju dulu yuk..." ucapnya lembut.

"Jenar...?" Kiara membuka matanya susah payah, "ngapain disini?"

"Dimana? ini kan dirumah..." ujarnya sembari duduk didekat Kiara.

"Di...rumah...?"

Jenar mengangguk, membantu Kiara duduk menghadapnya. Tapi perempuan itu langsung menunduk dan menangis, "Kiara... kenapa nangis?"

"Jahat!" pekik Kiara.

"Ssh... ganti baju terus tidur aja yuk?"

"Jahat banget! Jenar jahat!" Kiara memukul dada kanan Jenar, mendorong laki-laki itu menjauh lalu ia menunduk, "hari ini aku ulang tahun, jen... kenapa kamu malah kaya gini sih...?" rengeknya.

Accidentally ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang