PROMISES (SERIES 1)

10. Day 6 : Part 1

[REPOST WATTPAD 2015]
Kalo PROMISES garis keras dari awal sih pasti tau partnya diubah huehehe.
So, minta 1k ya😚😚😚

Bunch of love,
Oyi

•••

Mata Rezky enggan terpejam walau satu menit, ia terlalu takut untuk terlelap. Ketakutanya bukan tanpa alasan, setelah mereka melakukannya pertama kali, Levina kabur. Indra penglihatanya sibuk menelusuri setiap lekuk wajah damai Levina. Rezky selalu menyukai mata Levina, sentuhan ringan dari jari Rezky di sekitar hidung mancungnya tidak bisa membuatnya terusik.

Levina. Nama itu sukses menghiasi hidup Rezky sejak tujuh belas tahun yang lalu. Efek bidadari dihapanya tidak pernah berubah.  Levina mengajarkan Rezky untuk percaya dan mengajarkanya arti mencinta dan dicintai. Satu satunya orang membuatnya merasa dicintai dan diinginkan hanyalah dara yang sedang terlelap dalam mimpi.

Hidup sebelum mengenal Levina bagai berjalan dalam sebuah labirin gelap. Tanpa arah dan tujuan. Tersesat pada cabang-cabang jalan yang membingungkan. Resah, berjalan sendirian. Hari-harinya kebanyakan penuh dengan amarah, pada siapapun dan pada apapun. Hingga seorang anak perempuan dengan baju balet mengulurkan tanganya untuk berkenalan, membuat Rezky lega merasakan dirinya perlahan keluar dari labirin.

Rezky menemukan cinta pertamanya, walau orang lain lebih mencemooh dan mengatakan bahwa itu cinta monyet. Ia tak perduli. Banyak teman-teman Rezky pada saat remaja berganti pacar seperti berganti kaos kaki, tak terhitung. Putus, mencari dan jatuh cinta seperti sebuah rangkaian siklus yang tak bisa putus. Lain dengan Rezky, ia tak bisa merasakan rasa ingin memiliki dan sayang kepada wanita selain Levina. Tak ada terbesit pun sosok wanita yang bisa menggantikan Levina dihatinya.

Banyak pasang mata menganggap Rezky pemain hati karna beberapa kali melihatnya bersama beberapa wanita. Tetapi dibalik itu semua, yang orang lain tidak tahu adalah wanita yang menemaninya setiap malam selalu mempunyai fisik yang mirip dengan Levina. Dan setiap ia melakukan hubungan fisik, Rezky selalu membayangkan dia sedang melakukannya bersama Levina.

Jatung Rezky serasa ingin copot mengetahui Levina mengenal Nadya. Semakin buruk saat Levina menuduhnya dengan terang-terangan memiliki hubungan yang melibatkan emosional dengan Nadya. Levina salah besar. Sebelum hubungannya dengan Levina berkembang menjadi seperti sekarang. Nadya hanyalah seorang partner dalam penenuhan kebutuhan fisiknya. Tidak lebih.

Jelas. Walau fisik Nadya dan Levina sangat mirip tetapi jika dibandingkan, tubuh Nadya lebih seksi dengan pantat dan dada di atas rata-rata, akan membuat pria normal sepertinya dengan cepat ereksi. Namun saat tadi malam ia bertemu Nadya hasrat ingin melahap Nadya bulat-bulat seakan sirna begitu saja. Rezky tidak merasakan tegang diantara pahanya. Setelah merasakan Levina dibawahnya, merasakan bagaimana Levina menjepit bagiannya yang menegang, atau bagaimana ia mendominasi Levina. Rezky tak butuh lagi kehangatan dari wanita lain.

Karna hubungan fisik dengan cinta lebih menakjubkan.

Rezky menatap setiap helaian bulu mata Levina yang lentik. Ia begitu sejatuh cintanya kepada wanita di hadapanya. Sebuah rasa ragu berbalut pertanyaan menggerogoti hatinya, Apa Levina mencintainya balik? Apa ia pantas untuk Levina? Apa persahabatannya dengan Levina akan berubah jadi hubungan sepasang kekasih. Bagaimana janjinya pada Levina tujuh belas tahun lalu yang akan ia ingkari. Kapan Levina akan sadar kalau ia mencintainya?¬

Tujuh belas tahun lalu. Ya. Bagaimana dia bisa bodoh membuat janji itu. Janji yang ia yakin tidak bisa ditepatinya sekarang. Karena sekarang Rezky tergila-gila pada Levina.

Rezky mengendus rambut Levina, aroma vanilla yang lembut kini menjadi favoritnya. Rezky memejamkan mata menahan rasa sakit di hatinya dan kebodohannya berjanji pada Levina tujuh belas tahun lalu. Rezky mengecup puncak kepala Levina menguburkan hidungnya di rambut Levina. Ia kembali memejamkan matanya mengulang hari indah yang ia dan Levina telah lewati bersama.