16. Day 8

26.7K 1.3K 41
                                    

[REPOST WATTPAD 2015]

Hari ini begitu kacau untuk Rezky. Seharian ini dia uring-uringan di kantor. Semua karna kejadian bodoh semalam. Ia dia begitu bodoh. Tolol. Bego. Brengsek. Anjing. Dungu. Asshole. Bangsat. Pengecut. Chicken. Semua kata kasar boleh orang tujukan kepadanya, ia terima sepenuh hati. Semalam setelah 'pengakuan cinta' gagalnya pada Levina, ia tak bisa tidur.

-------

"Yeah, Lev. I love you... As a best friend," ucap Rezky ragu.

Air mata Levina langsung terjatuh. Untung lampu di kamar mereka telah dimatikan membuat pencahayaan menjadi remang. Levina hanya berdoa Rezky tidak melihat matanya yang sekarang berair. Beberapa menit mereka hanya diam kaku dengan posisinya masing masing tubuh saling berhadapan namun tidak saling menyentuh dan saling memandang

Levina buru-buru menundukan kepalanya mengusap pipinya yang basah, dengan bibir bergetar menahan tangis dan pipi yang lembab Levina mendongkrakan wajahnya mendekati wajah Rezky.

"I love you too," Levina berbisik di telinga Rezky.

Demi tuhan, itu pernyataan cinta yang lansung Levina lontarkan dari hatinya. Levina menempelkan bibirnya di bibir Rezky. Ciuman Levina kali ini penuh dengan keperihan, kesedihan sekaligus keputusasaan.

Levina menjauhkan bibirnya dari Rezky dan berbisik. "Good night, my best friend."

Kata 'my best friend' yang Levina ucapkan seakan mengiris hatinya, merobek jiwanya dan mengubur asanya. Tanpa aba-aba Levina langsung membalikan badannya memunggungi Rezky yang terdiam kaku. Levina mengigit bibirnya agar tidak mengeluarkan suara. Meredam suaranya. Tanpa ia sadari bibir Levina sudah mengeluarkan darah karna terlalu keras mengigit, Levina lalu menutup bibirnya menggunakan telapak tangannya berharap isakannya tidak terdengar Rezky.

Sedangkan Rezky sang lelaki yang menyandang predikat lelaki tertolol malam itu mengepalkan tangannya frustasi atas apa yang dilakukannya. Rezky geram terhadap dirinya sendiri dengan sikap kepengecutannya. Tapi ia tahu malam ini bukan saatnya. Rezky takut pengakuan cintanya akan melanggar janji yang ia buat dan ia jaga selama 17 tahun ini dan berakhir dengan Levina meninggalkannya.

Ia belum rela kehilangan Levina-sahabat, malaikat, kekasih hatinya-hanya karna pengakuan tolol cintanya yang Rezky yakini apabila ia lakukan akan berakhir dengan perpisahan dengan Levina. Hanya membayangkan berpisah dengan Levina saja sudah membuatnya ketakutan stengah mati

Ia sudah nyaman dengan hubungannya yang sekarang. Tidak perlu ada yang berubah dan tidak boleh ada yang berubah. Sekitar sejam berlalu dalam diam Rezky akhirnya mencoba memeluk Levina dari belakang, menyentuh Levina barulah Rezky bisa terlelap meskipun tidak nyenyak.

-------

Yang membuat Rezky makin frustasi dia tidak menemukan Levina pagi ini. Yang dia temukan hanyalah bantal Levina yang dingin menandakan sang pemilik bantal sudah pergi. Seperti hari kemarin Rezky hanya mendapati English Breakfast, Orange Juice dan post it.

Hati Rezky seakan tertohok membaca pesan yang dituliskan Levina.

Enjoy your meal.
-Your bestfriend-

Rezky harus menelan bulat bulat perbuatannya. Ia sekarang sadar sudah mendorong Levina jauh padahal di hari ulangtahunnya kemarin Levina jelas-jelas menyerahkan seluruhnya pada Rezky

"Maaf... Maaf aku begitu bodoh Lev... Aku cinta kamu Levina...." Lirih Rezky mengacak rambutnya dan melangkahkan kakinya keluar dari gedung apartemennya

••••

Levina sedang duduk di sudut coffee shop meminum cappuccinonya. Penampilannya sungguh kacau. Ia hanya mengenakan hotpants, kaos putih kedodoran milik Rezky dengan kacamata hitam bertengger menenggelamkan wajahnya yang mungil. Rambutnya hanya dicepol asal meninggalkan helaian helaian rambut diwajahnya

PROMISES (SERIES 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang