21. Night 11

24.5K 1.6K 127
                                    

[REPOST WATTPAD 2015]
Aloha Readers!

WARN: typo

Cerita ini di dedikasikan buat @dhede_ yang part kemaren ngasih kritik dan saran lewat komen terpanjang

Thankyou❤️

Enjoy!

------------------

Rezky tergeletak di sofa tangan kirinya masih mengenggam botol minuman keras sementara lengannya yang lain menutupi matanya yang sekarang sedang menangis.

Ia patah hati. Untuk kedua kalinya. "Levina... Levina... Please come back."

"I'm sorry... I'm sorry." Kata-kata itu tidak hentinya ia ucapkan.

Tak lama setelah Levina pergi, ia mengusir Nadya. Ia lalu memulai aksinya memporak porandakan apartemennya. Rezky menghancurkan apapun yang ada di hadapannya. Vas, pigura, gelas, piring dan beda pecah belah lainnya sudah menjadi serpihan kecil di lantai apartemennya. TV tidak luput dari amarahnya ia lempar dengan kursi kayu membuat layarnya retak. Ia mengoyak isi sofa dan bantal-bantal menghamburkan bulu-bulu angsa di udara. Berkali-kali Rezky menghantam cermin hingga jari-jarinya mengeluarkan cairan merah kental segar saat ia melihat bayangannya dicermin. Ia benci melihat sosoknya yang pasrah ditinggalkan Levina.

Malam kemarin ia tidak pulang ke apartemen. Bagi Rezky tuhan sedang mempermainkannya, dalam satu hari ulangtaunnya ia mendorong Levina menjauh karna aksi pengakuan tololnya dan tiba-tiba ia harus berhadapan dengan makhluk yang ia hindari selama ini. Sosok wanita yang membuat hatinya hancur berkeping-keping selama hidupnya.

Malam itu Rezky marah, kesal, sedih bercampur menjadi satu. Bagaimana Levina bisa seenaknya mempertemukan dia dengan Mira padahal Levina tahu persis hubungan ia dengan bunda jauh dari kata baik. Ia pikir Levinalah orang yang paling mengerti dirinya, tapi bagaimana mungkin orang yang ia percaya adalah orang yang membuatnya harus membuka luka yang selama ini ia kubur rapat, ia kecewa. Ia harus menanggung perih melihat Raka dengan bebas berpelukan dengan Bunda sedangkan ia terlalu gengsi menyingkirkan egonya.

Malam setelah makan malam Rezky berlari ke Dragons menegak kembali minuman yang bisa membuatnya bisa sedikit melupakan itu semua.

Hanya dalam sehari hidupnya kembali kacau, malam menjelang fajar Rezky tidak pulang ke apartemen, ia takut membangunkan Levina dan ia juga tau Levina paling benci jika dirinya mabuk. Akhirnya ia memutuskan untuk menginal di apartemen temannya, Dany.

Dengan sisa-sisw hangover, ia memutuskan untuk kembali ke apartemenya. Hari sudah sore, tapi kepalanya masih saja berputar. Dengan langkah gontai, keluar dari apartemen Dany. Samar di lobi ia melihat wanita yang ia cintai, Levina. Rezky merutuki baju yang Levina kenakan, begitu tipis dan pendek!

"Bara... Kita mau kemana...."

Rezky menarik lengan Levina keluar dari parkiran mencegat taxi tanpa menghiraukan pekikan dari Levina. "Bara sakit."

Ia mencumbu Levina tergesa-gesa. Ia merasa berbeda dari ciuman biasanya kali ini Levina lebih sensual dan liar dari biasanya sampai ia sadar ia sudah ada di sofa apartemennya.

Menggapai apa yang bisa digapai. Saat tangan Rezky meremas payudara wanita di hadapannya ia merasa ada yang aneh di bawah tangannya, silikon. Levina tidak memakai silikon. Tapi gairahnya membutakan semuanya wanita dibangkuannya membuat terlena.

"Lev..in Ughh," geram Rezky.

Saat suara kaki tertangkap indra pendengaranya,  Rezky meliat sosok yang ada dipangkuannya bukan Levina, wanitanya sudah ada di ujung ruangan hendak lari keluar. Rezky melirik wanita di atasnya, Nadya. Wajah Nadya dan Levina memang mirip makanya Rezky menjadikan Nadya selama ini partner seksnya, tapi ia tidak menyangka ia bahkan mencium wanita dipangkuannya. DAN WANITA ITU BUKAN LEVINA! Padahal ia sudah berjanji tidak akan pernah mencium wanita lain selain Levina!

PROMISES (SERIES 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang