24. Hello

319 38 0
                                    


Di sebuah ruangan lampu nampak masih menyala, gadis berikat ponytail nampak berkutat dengan laptopnya. Sebuah artikel lama muncul di layarnya, Blood Halloween.

Berisikan berita komplotan geng yang beradu untuk mengakui kekuatan dan kekuasaan, mereka saling serang agar mendapatkan pengakuan sebagai anak-anak berandal yang patut di takuti.

Hanya karena adu kekuatan untuk mendapatkan pengakuan dan ketenaran sampai segitunya? Viral. (Name) menggelengkan kepala.

'Akibat peristiwa ini satu korban tewas bernama Baji Keisuke, di duga menahan serangan. Korban meninggal dengan luka tusuk dalam dan kehilangan banyak darah.

Sementara itu, Hanemiya Kazutora ditangkap sebagai pelaku penusukan. Polisi telah menetapkannya sebagai tersangka dan di tempatkan penjara remaja."

Mendadak udara di kamarnya menjadi pengap, (Name) bahkan dapat merasakan hawa tubuhnya menghangat. Matanya terpaku, bibirnya terkatup rapat. Berusaha untuk tak mempercayai berita ini, meraih ponselnya (Name) mengirim pesan pada seseorang.

Esoknya dengan perasaan gugup melanda, (Name) tengah menunggu seseorang. Muncul pria beranting di balik pintu kedai es krim, senyum hangatnya terukir.

"Apa aku lama?",

"Tidak. Silahkan duduk",

"Terimakasih. Ada yang ingin kau tanyakan?",

"Silahkan menikmati parfait kalian" seorang karyawan mengantar pesanannya. (Name) maupun Chifuyu melahap parfait masing-masing setelah mengucapkan terimakasih, (Name) berusaha tenang meski dirinya dilanda gempuran banyaknya pertanyaan.

"Chifuyu-san..."

"Keisuke... apa ia meninggal dalam Blood Halloween?"

Chifuyu terbatuk, (Name) memberikan air putih. Lelaki itu menerimanya, ia berusaha mengontrol diri akibat memakan satu sendok penuh parfait langsung. Dilihatnya (Name) memandangnya khawatir, gadis itu menepuk punggungnya.

Pertanyaan barusan membuatnya reflek tersedak. "Darimana kau tahu?",

"Dari berita".

Kecanggungan melanda, Chifuyu berdehem ketika raut wajah gadis itu nampak ingin mengetahui sesuatu.

"Ya. Itu benar",

"Lalu, siapa pelakunya?",

Tak ada jawaban. Chifuyu memandang parfait miliknya yang tinggal setengah, raut wajahnya sendu. "Kazutora-san"

Tangannya yang memegang sendok mendadak kaku, ia mengedipkan matanya. Entah kenapa pernyataan itu membuat lubang tak kasat mata di relungnya.

Menghela napas (Name) tersenyum, dirinya menatap Chifuyu demikian sebaliknya. Iris hijau Chifuyu merasakan getir kala melihat (Name), bibirnya menyungging senyum tipis. Lain dengan matanya tersirat teduh nan sendu.

(Flashback)

"BAJI-SAAAANN...",

"Uhukk",

"BERTAHANLAH BAJI-SAN" genggaman Chifuyu mengerat pada baju Keisuke, ia menopang tubuh bagian atasnya yang terbaring. Mulutnya tak henti-hentinya mengeluarkan darah, kulitnya perlahan memucat.

"PANGGIL AMBULANS! CEPAAT!!!" teriak Chifuyu saat deru nafas Keisuke tersengal-sengal. "Ta.. kemichi",

"Baji-san" Takemichi menghampiri, ia cukup shock pada kejadian yang baru saja terjadi. Bagaimana remaja laki-laki itu menusuk dirinya sendiri.

"Tolong lindungi Mikey. Dia sebenarnya rapuh, jaga dia dari Kisaki. Dia licik. Kalian... jaga diri. Titip salamku pada Kazutora, jangan merasa bersalah sendiri. Aku disini untuknya..." dengan kesadaran yang menipis, Keisuke memejamkan mata.

That... | BONTEN X Reader  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang