our first love 3 : AIDAN

149 5 0
                                    

MENENTUKAN PILIHAN

Kami memutuskan untuk makan malam dulu sebelum ke bioskop. Memesan menu kesukaan kami, Soto Ayam Lamongan. Seperti melupakan tertolaknya lamaranku yang berkali-kali, aku merasa nyaman saat di dekatnya. Semua terasa benar.

Ya, aku salah. Mungkin aku terlalu memaksanya untuk menerimaku. Menikah denganku. Harusnya aku memberinya ruang dan waktu, seperti kata Mama. Mungkin kami harus mengenal lebih dalam satu sama lain. Atau mungkin kami memang membutuhkan waktu untuk status yang lebih jauh.

Melihatnya tersenyum sudah menjadi hal paling menyenangkan untukku. Malam ini kami menonton film komedi horor karya anak bangsa sendiri. Di sampingku dia tertawa lepas hingga memegangi perutnya. Aku tidak yakin bisa me-review film yang kami tonton karena aku terlalu sibuk menatapnya dari samping. Aku juga tidak tahu isi cerita filmnya, yang jelas aku tertawa saat dia tertawa. Pasti dia nanti cemberut saat aku dalam mode tidak nyambung jika dia membicarakan film ini.

Ah, ternyata bahagia memang semudah itu.

Mama benar, segala sesuatu akan berjalan sesuai alurnya. Memaksakan diri tidak akan membawa hal yang baik. Seperti keadaan hubungan kami minggu lalu. Rasanya hambar sekali saat tidak bersamanya.

***

Aku mencium bau kopi saat baru keluar dari kamarnya. Sepulang dari nonton kami memutuskan pulang ke apartemennya sekalian aku menumpang mandi. Dia tahu betul aku membutuhkan kopi saat capek.

"Kopinya masih panas, Bang."

Naura menahan tanganku saat aku akan mencicipi kopi buatannya.

"Tunggu sebentar lagi."

"Oke."

Kami sama-sama menopang dagu dan saling menatap. Lalu sama-sama terkekeh.

"Aku mau cerita sesuatu."

Alisku terangkat karena penasaran.

"Aku dapat tawaran main film."

.
.
.

Versi lengkapnya aku tulis di KK

Di sana Our First Love udah tamat, ada 17 part

Monggo yang berkenan baca, silakan mampir di sana

Terima kasih😊

Sweet StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang