Tak banyak yang ia tau, ketika ia tiba digedung pencakar langit yang menjulang. Gadis cantik itu memutar matanya untuk mencari dimana lift berada.
Dirinya hanya fokus dengan apa yang menjadi tujuannya saat tiba di kota Seoul.
Ia mengetuk-ngetukkan heels warna putihnya pada lantai lift, kemana ia akan mendapati jawaban.Cukup gelisah karena ini pengalaman pertamanya melamar pekerjaan. Ia mengatur nafasnya agar dapat menjernihkan pikirannya bahkan sedari tadi tangannya cukup berkeringat saking gugupnya.
-
Gadis bernama Kim Jennie itu mengirup nafasnya lega, ketika ia keluar dari gedung megah ini. Ia buru-buru berlari dengan perasaan yang bahagia. Bersenandung riang sepanjang jalan untuk mencari real astate, ia butuh menyewa tempat untuk ia tinggali selama diSeoul, karena dirinya sudah mendapat kabar baik bahkan ketika sesi interview berakhir.
"Jennie Kim, selamat kau diterima" itu yang terus-terusan berputar dikepalanya.
Awalnya Jennie begitu tidak yakin dengan keputusannya mencari pekerjaan di Seoul, pasalnya ia hanyalah lulusan dari Sekolah Menangah Atas di busan. Namun tak sia-sia ketika ia memiliki keberanian untuk melamar pekerjaan melalui webset dan tiba di kota yang cukup asing baginya.
Gadis itu sudah berumur 22 tahun, sebelumnya ia memiliki pekerjaan sebagai pelayan dirumah makan tenda namun siapa sangka, setibanya diSeoul ia akan bekerja dengan mengenakan baju-baju yang nyentrik dan heels yang suaranya menjadi bagian favoritnya.
Jennie sudah membayangkan, saat-saat dimana ia akan tiba dikantor sambil mengalungkan id card untuk masuk ke ruangan kerja. Ia sungguh tidak sabar menantikan hari-hari itu terjadi dihidupnya.
Adapula alasan lain, mengapa gadis jelita berperawakan apik itu memberanikan diri untuk mengubah hidupnya di kota ini ?
Ia bukan terpaksa, namun adalah suatu kewajiban untuk membayar hutang bank karena dulu ibunya sempat meminjam uang untuk usaha streetfood namun berakhir bangkrut. Membuka jasa laundrypun juga harus tutup karena mendapat teror dari laundry yang sudah lebih dulu. Dan tak disangka, ibunya memiliki kekasih yang memorotinya hingga membuatnya terlilit hutang dan pria itu pergi meninggalkan ibu Jennie.
-
-
-
Suasana di Incheon begitu berubah, fasilitas dan pembangunan dibandara ini berjalan begitu pesat. Ia membenahi kacamata hitam yang bertengger dihidung bangirnya menuju lost and found untuk melaporkan kehilangan bagasinya.Ditengah keramaian yang cukup padat ini, langkah kaki pria itu cukup bijak membelah kerumunan orang-orang yang bersamaan dengannya keluar dari bangunan megah dan perkasa. Hari ini, ia kembali lagi menapaki kaki ditanah kelahirannya.
Ia cukup yakin, untuk tinggal ditempat ini lagi meninggalkan Paris yang cukup tinggi dengan angka kriminalitas diluar dugaan, hal itu membuatnya jengah karena harus waspada setiap waktu.
Bukan, itu bukan alasan sebenarnya pria bermarga Kim itu kembali lagi ke Seoul.Ia akan mengembangkan usahanya, meskipun ia adalah anak dari seorang pendiri saham investasi berjangka panjang, pemilik saham terbesar kontraktor di Korea dan pengembang platform teknologi di Washington DC ,nyatanya pria Kim ini sama sekali tidak tertarik untuk terjun bersama Ayahnya.
Ia memilih untuk tinggal diParis sejak remaja dan menggeluti dunia fotografi. Pria berwajah tampan, berpendidikan tinggi dan kaya karena usahanya sendiri.
Siapa lagi jika bukan Kim Taehyung? Ia terlahir cukup sempurna ditengah gempuran dunia yang begitu keras mencoba menjatuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE [TAENNIE] TAMAT
FanfictionGadis manis bermata kucing dan memiliki gummy smile yang menawan itu tiba untuk pertama kalinya dibawah langit Seoul. Udara yang terasa asing mulai masuk kerongga dadanya, ia sendiri sudah berpikiran matang ketika berhasil mengirimkan dokumen lamara...