Sebelum baca tolong sempetin Vote dong.. karna itu bakalan nambahin semangatku buat lanjutin ceritanya. Makasih 💜
💫
Ia segera meletakkan 2 kantung plastik yang dibawanya diatas meja. Lalu kakinya yang jenjang segera berjalan kearah Jennie-- mencoba memotong jarak diantara keduanya.
Taehyung kehilangan pikiran sehatnya, karena kini Jennie bahkan telah setengah telanjang menyambutnya. Meski tubuh gadis itu nampak bergetar, tak mengurangi sedikitpun keseksian yang ia miliki. Tubuh Jennie tercetak begitu luar biasa, membuat Taehyung tidak tahan.
Jenniepun menyambut tubuh Taehyung dengan kedua tangannya, ia menahan dingin yang menerpa kulitnya karena ac diruangan ini.
"Persetan dengan tubuhmu ini, kau sungguh luar biasa Jen.." Taehyung segera menyerbunya dengan pelukan eratnya. Ia segera mendorong Jennie untuk duduk pada sisi jendela kamar, sambil melihat wajah cantik Jennie yang begitu mempesona baginya.
Dari banyak wanita didunia ini, baru sekali ini Taehyung tergoda dengan Kim Jennie. Ia tidak pandai dalam bertutur kata maupun perbuatan manis, ia tidak memiliki pengalaman apapun-- hanya mengikuti kata hatinya tentu sudah lebih dari cukup. Ia menjadi dirinya sendiri dan berpendirian hebat sejak kecil.
"Setiap sentuhan memiliki nilai, kau hanya har---" Taehyung membungkam bibir Jennie dengan sentuhan yang membuat gadis itu tiba-tiba saja melenguh merasakan sensasi liar yang menjalar kesuluruh tubuhnya.
Taehyung mulai menciumi paha gadis itu dengan lembut, menggigitinya kecil-kecil hingga membuat Jennie begitu terusik tatkala jemarinya bermain pada bagian sensitif miliknya. Ia hanya mengelusnya secara hati-hati namun pergerakannya itu justru membuat Jennie kehilangan dirinya. Matanya terpejam, menikmati kemana selanjutnya Taehyung akan membawanya lagi.
Jennie meremas rambut Taehyung, ketika pria itu tiba-tiba beralih untuk menghujaninya ciuman pada daerah sensitifnya. Hidungnya yang mancung itu benar-benar memiliki sensasi sendiri kala bersentuhan dengan miliknya, begitu menggelikan hingga membuatnya basah.
Taehyung mencuri kesempatan untuk menatap Jennie yang jiwanya sedang berada diudara. Ia-pun tersenyum penuh kemenangan, lalu membopong gadis itu dalam sekali gerakan ke atas kasur besar miliknya.
Tanpa persetujuan apapun, ia masih berhati-hati ketika tangannya mulai menurunkan panties milik Jennie. Ia merabanya pelan sambil berciuman dengan Jennie yang sudah mabuk kepayang oleh perlakuannya.
Taehyung menelusupkan tangannya, ia-pun mulai meraba-rabanya, mengelusnya dan mencoba mencari puncak nikmat gadis itu. Ia memainkan jarinya diantara belah milik Jennie, menggesekkannya pada klistoris gadis itu hingga ia merasakan sengatan listrik yang membuat tubuh Jennie bergetar. Tiba-tiba saja Jennie merubah posisinya, awalnya Taehyung terkejut namun kini ia bisa tersenyum karena gadis itu justru melepaskan pantiesnya dan membuang asal ditepi kasur.
"Kau sangat basah Jen-" suara berat Taehyung membuat Jennie tiba-tiba saja tersenyum. Kali ini, Taehyung-pun juga menyadari bahwa gadis itu memiliki senyum seperti bayi. Sangat imut dan menggemaskan.
Taehyung selesai dengan permainannya, ia tidak ingin Jennie menjadi lemas karena hal yang ia lakukan. Gadis itu juga perlu makan, menjaga kesehatannya dan menyadarkan dirinya.
"Aku tidak ingin kau marah setelah kita melakukan hal seperti ini" ujar Taehyung. Ia bangkit berdiri lalu mencari kemana celana dalam yang dilempar Jennie tadi.
Ia bahkan bersedia memakaikannya pada Jennie, Taehyung mengalihkan padangannya agar tak melihat bagian itu. Ia yakin, jika sangat ingin mencobanya namun ia tidak mau menjadi serakah untuk sekarang.
"Aku tidak akan marah, selagi kau memberiku bayaran" jawab Jennie.
"Apa maksudmu dengan bayaran? Perempuan bayaran?" Taehyung sendiri tidak sanggup mengatakan hal seperti itu. Hanya Jennie saja yang terlalu memiliki pikiran buruk pada Taehyung.
"Jadikan aku jalangmu misalnya."
Sungguh, dari awalpun Taehyung tidak pernah sekalipun merendahkan Jennie. Mungkin pikirannya cukup kotor ketika menginginkan Jennie, membayangkan jika ia dapat menggagahi perempuan cantik itu, tapi menjadikan Jennie sebagai jalang? Itu bukan diri Taehyung yang sebenarnya, ia tidak sejahat itu."Makanlah, pikiranmu sedang tidak sehat" kilah Taehyung sambil mengambil baju Jennie dan memakaikannya pada tubuh gadis itu. Usai itu Taehyung segera bergegas membuka makanan yang sudah dibelinya tadi.
🎇
"Taehyung, aku ingin pulang " Pria bernama Kim Taehyung itu segera menengok, sangat senang ketika Jennie menyebut namanya. Mereka telah selesai makan dan saling berdiam diri dengan kesibukan masing-masing. Jennie hanya sibuk membuka album-album hasil jepretan Taehyung dari tablet milik pria itu.
"Aku akan mengantarmu" jawabnya cepat. "Tunggu setelah aku selesai mandi" ia segera berlari kecil kedalam kamar mandi kaca miliknya.
Sambil menunggu Taehyung, Jennie beralih pada komputer pria itu. Ia melihat-lihat isi folder disana dan menemukan fotonya.
Jennie ingat, itu adalah dirinya dihari pertama bekerja. Bukan, ia menggeleng cepat kemudian mengingat-ingat lagi.
"Inikan saat hari interview?" Ia yakin, jika dirinya saat itu tengah berada didalam lift menuju ruang interview di Jin'scosme namun Jennie tidak menyadari keberadaan Taehyung yang berada disekitarnya, kala itu ia begitu gugup-- berkeringat dingin dan membutuhkan oksigen sambil menyiapkan mentalnya.
Dan sebuah tangan memberinya sapu tangan berwarna hitam untuknya.
"Kau berkeringat, pakailah--- ini masih bersih" Jennie menerimanya sambil merunduk sampai ia tidak memperhatikan siapa pemilik saputangan itu.
"Terima kasih"
Seperti sebuah kebetulan, ketika suatu keajaiban menjumpainya, ia diterima bekerja meskipun ia menjawab pertanyaan dengan gugup. Ia begitu senang hari itu, senyumnya terpatri dibibir mungilnya sepanjang perjalanan ia pulang dari gedung besar ini. Dari kejauhanpun, Taehyung melihat gadis cantik itu dengan raut berseri-seri, membuat hatinya begitu damai.
Ada yang penasaran dengan kelanjutannya kah ? Vote dan Komen yaaa 🫠
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE [TAENNIE] TAMAT
FanfictionGadis manis bermata kucing dan memiliki gummy smile yang menawan itu tiba untuk pertama kalinya dibawah langit Seoul. Udara yang terasa asing mulai masuk kerongga dadanya, ia sendiri sudah berpikiran matang ketika berhasil mengirimkan dokumen lamara...