Waktupun berlalu, bahkan sejak temannya masuk ke rumah sakit, Jennie slalu saja menyempatkan waktunya sejenak untuk memastikan kondisi Soo Young. Meskipun Jennie sudah mengetahui jika kecelakaan itu memang hasil perbuatan Sooyoung sendiri, namun ia merasa kebencian dibalasan kebencian adalah sia-sia. Ia tidak ingin membuang waktunya untuk sebuah kebencian.
"Sayang, ayo pulang" tukas Taehyung sambil menyatukan jemari mereka. Sengaja, Taehyung hanya menunggu Jennie didepan pintu rawat Soo Young. Ia sama sekali tidak ingin melihat wajah gadis iblis itu dalam hidupnya. Jika boleh jujur, Taehyung sendiripun juga tidak mengenal Sooyoung sama sekali, namun ia sangat heran mengapa gadis itu bisa memiliki perasaan padanya hingga menyebabkan kekacauan.
❤️
Alunan musik ballad berputar, Taehyung masih berkutat dengan laptopnya sambil menyesapi rokok mentol. Ia sedang menunggu Jennie berlatih dengan Taeyong distudio miliknya.
"Sepertinya cukup untuk hari ini, Noona " ujar Taeyong ketika alarm ponselnya berbunyi. "Ah, ne. Terima kasih coach" jawab Jennie sambil menundukkan kepalanya berkali-kali.
Jennie mengetuk beberapa kali ruang kerja Taehyung, sebelum pada akhirnya ia memilih untuk masuk sendiri dan menemukan Taehyung mengibaskan udara disekitarnya."Merokok?" Tanya Jennie, ia mendekat ke arah meja Taehyung dan mengambil alih rokok yang masih diapit oleh kedua jari pria itu. "Jangan macam-macam, Jen" larang Taehyung.
"Aku juga ingin merokok, oppa. Kata kebanyakan orang, merokok dapat meringankan stress ya ?" Jawab Jennie, ia kini duduk diatas pangkuan Taehyung tanpa permisi.
"Hmm.. tidak juga sayang. Kau tidak boleh melakukannya, kau harus menjadi seorang ibu yang sehat nantinya."
"Kau memikirkan masa depan denganku ?" Pertanyaan Jennie tentu mendapat anggukan cepat oleh Taehyung, segera pria itu mengambil rokoknya dan mematikannya diatas asbak.
"Tentu. Kau harus menjadi seorang ibu dari anak-anakku." Jennie tersenyum simpul, tidak biasanya Taehyung mengatakan hal manis seperti ini.
"Apa kau siap menjadi Appa ?"
"Dari segimana aku tidak siap? Bahkan jauh dari yang kau tau, aku slalu siap menjadi suami dan Appa dari anak-anak kita. "
Saat Jennie mulai terbuai oleh kata-kata Taehyung, pria itu segera mendekatkan wajahnya untuk menghapus celah diantara mereka. Namun Jennie segera menghentikan Taehyung dengan menutup bibir pria itu dengan telapak tangannya.
"Maaf, oppa. Aku tidak bisa melakukannya karna kau bau asap rokok" jawab Jennie.
Mungkin karena rasa lelah, Taehyung mendengus dan mengerucutkan bibirnya.
"Aku sangat lelah" ujar Jennie. Ia bangkit dari pangkuan Taehyung dan menarik pria itu untuk segera bergegas.
❤️
Dari sekian banyak skandal CEO yang ada, namun hanya nama Kim Taehyung yang membumbung tinggi diangkasa. Mulai merasakan ketidaknyamanan, karna privasi keluarga mereka mulai terusik. Kim Seok Jin mulai membungkam mulut media dengan sejumlah nominal yang membutakan mata. Itu semua diluar sepengetahuan keluarga mereka."Oppa, kau datang ?" Jisoo berlari kecil kearah SeokJin yang berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya. Pria itu tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi rapihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE [TAENNIE] TAMAT
FanfictionGadis manis bermata kucing dan memiliki gummy smile yang menawan itu tiba untuk pertama kalinya dibawah langit Seoul. Udara yang terasa asing mulai masuk kerongga dadanya, ia sendiri sudah berpikiran matang ketika berhasil mengirimkan dokumen lamara...