BLUE [TAENNIE] TAMAT

Blue [30]

Naa, baru demen lagunya Seo Ji Won- Gather My Tears Ost dari A time called you. Ada yang tau tidak ya atau pernah ngikutin drama netflix yang diperanin oleh Ahn Hyo Seop dan Jeon Yeon Been ? Kalau ada yang pernah liat, sejujurnya ya.. alur cerita yang bikin tarik ulur perasaan itu yang paling ngena banget dgn perasaanku 😁😁

Fokus lagi ke BLUE yuk.. biar cepet ending. Sesi curhatku sudah selesai.

🖤🖤

Jennie melepaskan genggaman tangannya pada lengan Taehyung. Ia menarik dirinya untuk menjauhi Taehyung, hingga pria itu menyadari bahwa gadisnya sedang membangun jarak dengannya.

"Brengsek" Teriak Jennie kala mereka berada diluar club malam milik Jungkook. Meskipun Taehyung kini dikuasai oleh alkohol, namun dirinya mengerti arti mimik wajah dari Jennie yang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kau bilang akan mencoba membatasi diri dari pergaulanmu yang dulu, tapi apa... kau masih saja dikelilingi wanita mengerikan seperti mereka. Kau tidak menyadari, bahwa kau terlalu sering menyakitiku Taehyung?" Imbuh Jennie sambil menggertakkan giginya karena menahan emosi. Wanita mana yang rela jika prianya mendapat belaian lembut dari wanita lain?

"Jennie, aku tidak melalukan apapun" Taehyung membela dirinya.

Sebetulnya Taehyungpun hanya ingin mampir minum-minum untuk menyalurkan rasa jengkelnya pada Jennie, mengingat bahwa ia ingin sekali mempublikasikan hubungannya dengan Jennie namun gadis itu bersikeras untuk menyembunyikan hubungan mereka dari muka umum.

"Kau melalukannya Tae, aku tidak suka ada wanita lain yang menyentuh wajah dan bibirmu. Aku benci itu---" Jennie menahan tangisannya.

"Persetan dengan semua itu, kenapa kau slalu salah paham Jen? " Suara parau seperti kelelahan milik Taehyung membuat Jennie terdiam. "Jennie, bukankah kita harus lebih saling percaya eoh?" Taehyung menangkup wajah Jennie dengan kedua tangannya.

Tatapan teduh dari manik Taehyung mampu mencairkan suasana hati Jennie, ia mengangguk kecil sebelum pada akhirnya Taehyung memeluk Jennie kedalam rengkuhannya yang kuat.

💫

Sedangkan dilain tempat, Jungkook tengah menyendiri diarea luar hotel meninggalkan kemeriahan pesta Jin'scosme. Dengan segenggam botol whiskey dan rokok mentol yang sedang diapit kedua jarinya, ia merenungi akan pencapaiannya tahun ini.

"Menunggu lama ?" Tanya Lisa, ia tersenyum sedangkan warna merah nyentrik yang terpulas pada bibirnya mampu membuat Jungkook menelan ludahnya kasar.

"Aku merindukanmu, darling" gumam Jungkook, ia meletakkan whiskey ke lantai kemudian menarik Lisa untuk duduk diatas pangkuannya. Tak selang berapa lama mereka saling berciuman, menyalurkan rasa rindu karena beberapa minggu ini Jungkook sibuk dengan skripsinya.

"Kapan mulai bekerja lagi, kau tau-- tidak ada yang diam-diam menyuruhku ketangga darurat hanya untuk berciuman seperti ini" suara Lisa terdengar begitu menggoda bagi Jungkook. Pria itu meringis karena senang dengan gurauan kekasihnya.

"Secepatnya aku akan kembali, darling"

Bunyi notifikasi beruntun dari ponsel Lisa tiada henti, beberapa pesan spam masuk dalam sebuah group chat dikantor. "Siapa?" Tanya Jungkook heran, ia ikut menilik kearah layar ponsel kekasihnya itu.

"Astagaaa--" teriak Lisa dengan mata membulat sempurna.

"Bajingan sialan, siapa yang mengirimnya ?" Teriak Jungkook geram, ia segera mengambil alih ponsel Lisa.