She's Mine END (PART LENGKAP)

bab 23

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

JANGAN LUPA FOLLOW VOTE DAN JUGA KOMEN🙏

"perlu ku perjelas, kenapa aku menjauhimu wahai tuan?.
"Karna mu Istiqomah ku gagal, karna mu ibadah ku berantakan, karna mu sujud ku singkat, karna mu pikiran ku melayang, maafkan aku tuan, aku lebih baik kehilangan cintamu dari pada kehilangan cinta robbku."

                        aisyah humairoh

                                         •
                                         •

Semua orang Tercengang dengan apa yang mereka lihat saat pertama kali membuka pintu ruangan zevan selaku ketuanya itu.

"Astaghfirullah." dengan sepontan Justin mengucapkan kalimat itu saat melihat ruangan tersebut yang sudah di penuhi oleh lumuran darah di lantai dan ada juga di meja zevan, bahkan salah satu anggota yang di tugaskan untuk menjaga markas tergantung di atas meja zevan dengan wajah yang sangat mengerikan, bahkan lidahnya keluar karna lehernya yang hampir terputus sehingga membuatnya merinding sekujur tubuhnya.

"Siapa yang tega melakukan hal sekeji ini?" tanya Darren saat melihat hal tersebut di depan matanya, bahkan dirinya ingin sekali muntah karna banyak darah yang berceceran di lantai dan juga meja. meskipun ia sering menemukan hal seperti ini, sebab dirinya adalah seorang detektif yang selalu menangani kasus yang seperti ini. Namun kali ini sangatlah berbeda.

"Yang pasti dia telah kembali." jelas Cristian dengan wajah datarnya sehingga membuat keduanya segera melihat ke arahnya.

"Maksud lo?"

"Ini adalah sebuah peringatan, kejadian dua tahun yang lalu, akan terulang kembali." jelas Cristian dengan meninggalkan keduanya.

"Gua tidak menyangka jika dia bisa melakukan hal sekeji ini, hanya karna masalah sepele." jelas Darren dengan tidak habis pikir.

"Dia sudah melampaui batas jika seperti ini." ucap justin.

"Sebaiknya kita bersihkan semua ini, dan memberitahu zevan tentang hal ini." lanjut justin.

"Hm gua setuju." ucap Darren.

"Tidak perlu." ucap seseorang tepat di belakang keduanya. yang tak lain adalah Cristian yang membawa tiga orang di sana.

"Maksud lo?" tanya Justin binggung karna ia tidak tau jalan pikiran abangnya itu. Karna zevan itu ketua jadi wajib tau tentang masalah ini.

"Tidak perlu memberi tau zevan tentang hal ini."

"Why?" tanya Darren.

"Bersihkan semuanya, dan kubur mayatnya dengan layak." titah Cristian tanpa menghiraukan pertanyaan dari Darren dan juga Justin yang menatapnya binggung.

"Kenapa lo tidak menjawab pertanyaan dari kita?" tanya Justin mulai kesal dengan sikap abangnya yang susah di tebak.

"Apa penting membahasnya." jawabnya dengan meninggalkan keduanya yang masih dalam kebingungan.

Dengan kesal justin mengikuti langkah abangnya sehingga mereka berdua masuk ke dalam ruangan tempat mereka semua menghabiskan waktu bersama.

"ZEVAN ITU KETUA! ASAL LO TAU!" bentak justin dengan suara yang mengema di dalam ruangan tersebut bahkan tatapan matanya sangat marah ketika mendengar ucapan abangnya barusan.

Cristian pun berdecih tanpa membalikan badanya."Siapa yang bilang kalau gua tidak tau?"

"Terus apa tujuan lo dari semua ini? Jangan bilang kalau lo ingin menggeser posisi zevan saat ini?" tuduh Justin dengan pemikirannya.