bab 45

3.1K 147 6
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

JANGAN LUPA VOTE DAN JUGA KOMEN🐣

"Cantiknya wajahmu hanya membuat lelaki menatap, namun cantiknya akhlakmu akan membuat lelaki menetap."gus miftah.

                                       ••••

Keluarga aligaza dikagetkan dengan berita pagi ini, yang membuat mereka semua syok seketika.

"Vano, revan, ayok turun." triak sang mama mampu membuat mereka semua terpaksa untuk keluar dari kamar masing-masing.

"Ada apa si momm, pagi-pagi udah triak-triak berasa di hutan aja." grutu zevan sedikit malas untuk bangun pagi, pasalnya hari ini adalah hari libur, waktunya untuk bangun siang. Namun siapa sangka, mommy nya justru sudah berisik sekali.

"Iyah, ada apa mah?" tanya sang suami kepada istrinya, berbeda dengan maira dan juga revan yang hanya memilih diam saja dengan menatap mommy nya binggung.

"Coba kalian liat di tv." ucapnya seraya melihat berita.

Mereka semua pun terkejut lantaran melihat berita pagi ini."Innalillahi, bukankah itu bibi?" tanya revan sedikit syok.

"Iyah bibi kalian bunuh diri semalam, dan Jeremy di temukan mati di apartemennya karna terbunuh." ucap sang mama sedih, meskipun mereka hanya saudara tiri, namun ia telah menganggapnya adik.

"Jeremy di bunuh?" ucap zevan dengan nada tidak percaya.

"Sebaiknya kita kesana mah." ucap sang suami dengan mengajak istrinya.

"Iyah pah, ayok kita kesana."

"Maaf momm, berhubung maira sedang hamil, dia tidak mungkin ikut, dan zevan pun akan menjaga maira di sini!" jelas zevan sehingga maira menatap nya dengan binggung karna biasanya dia selalu sendiri di rumah.

"Yasudah kalau gitu, biar revan aja yang ikut." timpal revan sehingga mereka bertiga memilih bersiap untuk mengunjungi pemakaman.

Setelah kluarganya pergi, zevan pun tersenyum jahil ke arah istrinya yang saat ini tengah sibuk di dapur.

Ekhem...

"Kamu lagi sibuk?" tanya zevan basa basi.

"Emang kamu liatnya aku sedang ngapain?" tanya maira tanpa melihat ke arahnya.

"Aku lapar." ucapnya sehingga maira menghentikan pergerakan tangannya.

"Yasudah, sebaiknya kamu mandi dulu biar maira siapkan makanan." jelas maira dengan melanjutkan pekerjaannya kembali.

"Tapi bukan makanan yang aku perlukan."

"Lantas apa?" tanya maira dengan mengerutkan keningnya.

"Aku pengen makan kamu."

Plak!

"Aauu! Ko di pukul si?" keluh zevan seraya menggosok kepalanya yang baru saja di pukul pakai sendok oleh istrinya sendiri.

"Apa kamu lupa, kalau kamu sudah menjatuhkan talak untuku?" tanya maira dengan menatap tajam suaminya.

"Tapi bukankah kata ayah itu termasuk  tidak sah." tanya zevan merasa binggung.

Maira terdiam saat tau suaminya sudah tau kalau perpisahan mereka tidak sah karna dirinya sedang mengandung.

"Tapi menurut maira sah ko." ucapnya sedikit gugup.

"Kalau sah, gampang kita bisa menikah kembali." ujarnya enteng.

"Tapi maira yang tidak mau." ujarnya sambil membawa masakanya yang sudah jadi ke meja makan, sehingga zevan mengikutinya dari blakang.

She's Mine END (PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang