bab 15

5.2K 225 15
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


JANGAN LUPA FOLOW VOTE DAN JUGA KOMEN🙏

"Semakin kita dewasa, semakin kita mengerti bahwa kita tidak perlu merasa takut kehilangan siapapun kecuali Allah, dan tak perlu merasa sedih kehilangan apapun kecuali iman."

                       shaqueena humaira

"Bagaimana bisa aku menyuruhmu membenciku, sedangkan hatiku selalu menginginkan kamu agar selalu ada bersama denganku."

                      zevano zico aligaza

                                        
                                         •

Setelah pulang kuliah, zevan dan juga para intinya yang lain memutuskan untuk pergi ke markas, karna malam ini mereka berniat ingin menghancurkan markas gang cobra yang di pimpin oleh andre selaku ketua mereka.

Karna pasalnya, keadaan wiliam sudah jauh lebih baik, dan saat ini pun mereka sedang bermain gitar di salah satu ruangan khusus untuk mereka berlima.

"Kita nyanyi dulu, sebelum menyerang mereka?" ajak Darren membawa gitar kesayangannya, dan memilih duduk bersama dengan wiliam di sofa. Pasalnya, keduanya sedang akur hari ini.

"Boleh, siapa yang mau nyanyi?" tanya wiliam semangat.

"Lo aja, kita ngikut." usul zevan dan di setujui oleh justin, akan tetapi tidak dengan cristian yang sibuk bermain ponselnya.

"Ok, kita mulai." Darren pun mulai memetik senar gitar miliknya~~~

"Kalau sudah waktu lebaran." suara milik wiliam mulai bernyanyi, sambil menghayati musiknya.

"Ahha-ahha." seru zevan dan justin kompak, sebagai pengikut.

"Banyak pertanyaan mengebu."

"Uhhu-uhhu."

"Nanyain segala privasi." William memilih menggoyangkan tubuhnya.

"Ihhi-ihhi."

"Ingin sekali ku hindariiii."

"Kapan bawa calon ke rumah." lanjut William tengah asik.

"Ahha-ahha "

"Kapan kamu akan menikah."

"Ahha-ahha."

"Dalam hati ngomel sendiri." Nyanyi wiliam dengan ekpresi kesal.

"Ihhi-ihhi."

"Akhirnya aku pulang pergi." William terus bernyanyi, namun tiba-tiba ia baru menyadari akan sesuatu, dan ternyata hanya dirinya saja yang bernyanyi sementara kedua temanya hanya sebagai pengikut.

"Tunggu dulu?" ucap wiliam menghentikan Darren.

"Kenapa?" tanya Darren binggung.

"Gua rasa ada yang aneh?"

"Aneh kenapa?" tanya zevan binggung.

"Gua rasa, hanya gua yang sibuk bernyanyi semetara kalian berdua hanya ahha ihhi gitu aja." protes nya.

"Iya kan, kita berdua hanya ngikutin lo." jelas Justin enteng.

"Tapi tidak gitu juga konsepnya." grutu William kesal.

"Lah terus lo maunya gimana?"

"Bareng-bareng nyanyi lah anjirr."

"Lah salah lo sendiri, milih lagu nya yang begitu, mana kita ngerti?" jelas Justin ikut kesal.

She's Mine END (PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang