bab 43

2.6K 140 6
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN JUGA KOMEN🐣

"Mereka melihat gua orang yang pendiam, saat pertama kalinya mereka melihat gua tertawa semuanya terdiam membisu!"Cristian alexsander smith.

                                       ••••

Zevan melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion milik keluarganya, karna dirinya terlalu malas untuk pulang ke mansion miliknya meskipun dirinya tau jika di mansion kluarga nya ada istrinya yang saat ini tengah tinggal di sana.

Dengan sisa tenaga yang ia punya, zevan pun berjalan mengabaikan kedua orang tuanya yang saat ini tengah duduk di ruang tengah sehingga mereka terkejut atas kehadiran putranya di sana.

Bahkan maira pun terkejut ketika melihat sang suami ada di sana dengan keadaan yang tidak baik-baik saja.

"Vano." panggil sang ayah hingga zevan pun menghentikan langkahnya.

"Deddy mengerti jika kepergian justin membuat mu begitu terpuruk seperti ini! Tapi bisakah kamu menerima semuanya agar justin bisa tenang di sana." Nasehat sang ayah ketika melihat putranya dengan keadaan terpuruk seperti ini.

"Akan aku usahakan dedd." ucap zevan memilih meninggalkan ruang tengah dan menuju ke kamarnya. karna maira sudah punya kamar sendiri di sana jadi mereka tidak tinggal di kamar yang sama.

Zevan pun duduk di pinggir ranjang tempat tidur seraya memeluk kedua lutunya sendiri, dan menyembunyikan wajahnya di sana. Tubuhnya terguncang hebat tak kala kepergian justin terasa begitu cepat sehingga ia belum bisa menerima ini semua.

Ya tuhan, bisakah kau kembalikan justin kepada kami. Batin zevan terus menangis.

"Maaf karna gua belum bisa menjadi kawan yang baik buat lo." lirihnya.

"Kenapa lo kuat menyembunyikan penyakit ini sendirian."

"Kenapa lo tidak pernah ngasih tau ke kita tentang penyakit lo?"

"Gua kira kita itu sahabat, tapi nyatanya lo anggap gua seperti orang asing karna lo tidak pernah terbuka sama kita semua." lirihnya.

"Gua bahkan tidak pantas menjadi sahabat lo! Gua juga tidak pantas menjadi ketua black code! Gua gagal menjadi sahabat sekaligus ketua!" ucap zevan terus menangis ketika mengingat kebersamaan mereka dari zaman SMA.

Lima tahun mereka membangun black code bersama, namun nyatanya itu tidak membuat mereka semua terbuka satu sama lain.

Hiks..hikss..hiks..

"I'm sorry that I failed to be your friend." ucap zevan terus menangis, menyesali semuanya. Seandainya ia bisa memutar waktu, ia tidak akan membawa mereka ke dalam masalahnya.

"Vano, buka pintunya sayang, kita makan malam bersama." ajak sang mama di depan pintu seraya mengetuk pintu kamar putranya.

Tok!

Tok!

Namun zevan tak kunjung membuka pintu, sehingga membuatnya menyerah membujuk putranya yang begitu keras kepala.

Ia pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah dengan wajah lesu, karna putranya sekarang bener-bener di masa terpuruknya. Ada aja cobaan yang menghampirinya.

"Gimana momm?" tanya maira cemas sehingga ia menggelengkan kepalanya sebagai bentuk jawabanya.

Maira pun memutuskan untuk memanggilnya sendiri.

She's Mine END (PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang