bab 33

2.5K 140 8
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


JANGAN LUPA VOTE KOMEN🐣

"Ada, yang diam-diam menangis Tengah malam, ketika orang-orang di sekitarnya telah tertidur lelap, terkadang ia di paksa oleh diri untuk yakin, bahwa ia bisa melalui kepedihan yang ia alami, sehingga ia lebih memilih untuk tidak mengatakannya kepada siapapun."listiananuqieu.

                                         ⚛

Zevan berjalan ke ruangan tempat istrinya di rawat. Saat membuka pintu yang pertama kali ia lihat adalah istrinya sedang bercanda gurau bersama dengan mamanya, sehingga ada perasaan tidak tega jika harus Memberitahukan kabar tersebut. Namun ia juga harus memilih di antara salah satunya. Melihat istrinya di bawa ke kantor polisi dengan keadaan sedang hamil atau ia menerima persyarat yang di ajukan oleh Jeremy.

"Zauji?" pangil maira sehingga zevan tersadar dari lamunanya.

Zevan pun berjalan masuk menghampiri sang istri."Apa kamu percaya, kalau semua yang kita hadapi saat ini adalah ujian?" tanya zevan dengan menatap istrinya.

"Tentu saja, dan Allah tidak akan pernah meninggalkan kita." jawab maira dengan tersenyum.

"Seseorang ingin mengajakmu pergi." ujar zevan kepada istrinya sehingga maira kebingungan apa yang di maksud oleh suaminya?

Sebelum maira bertanya, seseorang masuk terlebih dulu sehingga maira mengerti sekarang. Namun tidak dengan sang mama, karna dia semakin bingung ada apa semua ini?

"Maaf nona maira, anda kami tahan karna kasus percobaan pembunuhan." ujar salah satu polisi wanita sehingga membuat sang mama terkejut.

"Semua ini bukan salah menantu saya!" serunya tidak terima.

"Tidak masalah momm, karna maira sudah siap menerima semua ini." ucap maira dengan tersenyum, bagaimana pun juga ia siap dengan konsekuensinya.

"Vano kamu itu suaminya, masa istrimu tidak bersalah kamu biarkan begitu saja." jelas sang mama menatap marah putranya.

Zevan hanya diam bukan karna dia iklas melihat istrinya di bawa ke kantor polisi. Melainkan, dia tidak ada pilihan lain selain mengikuti alurnya berjalan.

Maira memutuskan untuk mengikuti kedua polisi wanita tersebut, namun ia melihat ke arah suaminya.

"Sesungguhnya Aku percaya dengan kuasa Allah." ucap maira dengan mengelus wajah suaminya, karna ia sangat tau suaminya diam bukan karna tidak perduli, melainkan suaminya tidak tega melepaskan dirinya.

"Maaf." lirih zevan begitu sedih. Rasa tidak berdaya pun tertanam di dalam dirinya. sehingga maira menggelengkan kepalanya.

"Tidak masalah ya habibi, maira siap menerimanya." jelas maira tidak ingin melihat suaminya semakin merasa bersalah. Ia pun segera mencium tangan suaminya penuh cinta.

Setelah kepergian maira, sang mama pun tidak habis pikir dengan jalan pikir putranya, yang diam saja ketika istrinya di bawa ke kantor polisi.

"Kenapa kamu tidak mencegahnya, vano?" tanya sang mama binggung.

Kalau pun zevan bisa, zevan sudah mencegahnya, namun sayangnya, syarat yang di inginkan Jeremy sangat mustahil untuk zevan lakukan. Batin zevan frustasi saat ini. Karna memilih salah satu benar-benar sulit baginya.

Tidak mungkin zevan kasih tau, kalau syarat dari Jeremy zevan harus menceraikan maira sebagai gantinya. Batin zevan semakin binggung memikirkan semua ini.

She's Mine END (PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang