bab 21

3.5K 163 14
                                    

بِسْمِ الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa follow vote dan komen 🙏

                         "Al-kahfi said:

               "Bacalah aku setiap hari jum'at,
             Maka kau akan mendapat cahaya,                          
             Dan ampunan hingga hari jum'at
                Berikutnya."

                                        •
                                        •

Maira memutuskan untuk menghampiri suaminya di dalam ruang tamu dengan berjalan melewati lorong pesantren, namun ketika ia hampir sampai di sana, ia tidak sengaja melihat aisyah yang tengah menangis dan berlari hingga melewati dirinya begitu saja.

"Ais?" panggilnya, namun aisyah tidak menghiraukannya, dia memilih pergi meninggalkanya begitu saja dengan airmata yang membasahi kedua pipinya.

Ketika ia ingin mengejarnya, suara seseorang mampu menghentikannya, pasalnya maira tidak sengaja mendengar  suaminya yang tengah marah-marah, bahkan sampai berteriak sehingga maira pun memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Seketika ia terkejut dengan apa yang ia lihat."Ya habibi." panggilnya, karna suaminya berani membentak orang tua aisyah di depan ayahnya.

Bahkan dirinya tidak tau apa penyebab aisyah menangis, dan sekarang ia terkejut dengan sikap suaminya yang terbilang sangat emosi sekali, bahkan urat ototnya ingin keluar dan itu membuat maira takut, karna selama mereka bersama, suaminya itu tidak pernah semarah ini, bahkan sampai teriak-teriak di depan wajah seseorang meskipun dulu suaminya tidak menyukai keberadaanya.

"Maaf sudah buat kamu takut." jelas zevan dengan lembut.

"Ada apa ini ya habibi? sehingga kamu semarah ini?" tanya maira binggung.

Belum sempat zevan menjawab, ibu susi lebih dulu menyelanya."Ck..takut sama istri sok-sokan menghina kita."

"Ini bukan urusan anda, sebaiknya anda tidak perlu ikut campur." balas zevan dengan menahan marahnya, karna ia tidak ingin istrinya takut.

"Ini cara menantu pak kyai yang terbilang orang terhormat, punya menantu tapi tidak ada sopan santunnya saat berbicara dengan orang yang lebih tua." sindir pak rudi sinis.

Mendengar itu, bukanya marah zevan justru terkekeh sehingga membuat semua orang binggung."Ck..kalian sebut diri kalian orang tua, lucu sekali kalian! Bahkan kalian tidak pantas di sebut sebagai orang tua." sinis zevan dengan tatapan menghina.

Pak rudi dan ibu susi pun tidak terima dengan apa yang menantu dari kyai bicara seperti itu terhadap mereka."Apa ini cara anda memilih menantu?" tanyanya dengan menatap kyai yusuf yang hanya bisa diam melihat pertengkaran itu, karna dirinya baru tau sifat menantunya yang keras kepala bahkan sangat emosional.

"Jangan pernah mempertanyakan ayah mertuaku dalam memilih menantu! pertanyaankan saja diri kalian karna tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk putri kalian!"

Pak rudi tidak terima karna di perlakukan seperti ini."Apa saya di suruh datang kesini hanya untuk di hina?"

"Siapa yang menghina kalian? lagi pula level saya terlalu tinggi untuk orang seperti kalian." balas zevan santai.

"Van." tegur wiliam dengan menggelengkan kepalanya, bukan karna ia takut jika rencana ia untuk menikahi aisyah gagal, melainkan ia takut jika ketuanya sudah emosi di depan ayah mertuanya.

"Anak kecil diam." jelasnya menatap wiliam tajam."Untung lo yang melamar putrinya, kalau adek gua yang ingin melamarnya, gua bersumpah tidak akan membiarkan pernikahan itu terjadi." sambung zevan secara tegas.

She's Mine END (PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang