bab 7

7K 294 10
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

CERITA INI AKU BUAT DARI IDE YANG ADA DI DALAM ISI KEPALA KU JADI JANGAN COBA-COBA UNTUK PLAYGIAT CERITA INI!!

"Sebaik apapun dirimu, tak semua orang bisa menyukaimu, tapi percayalah allah senantiasa mendukungmu disaat sebagian orang ingin menghancurkanmu."

                     shaqueena humaira

"Aku bukanlah pria yang baik, bahkan aku tidak pantas berada disisimu, karna selain buronan polisi, aku juga buronan neraka."

                     zevano zico aligaza

                                       •
                                       •

Padahal waktu sudah menunjukan pukul 20:30 malam. Akan tetapi, zevan dan juga kedua inti black code sedang berada di area balap seperti biasa. Namun sepertinya, kali ini zevan tidak ikut adil di dalamnya, di karnakan saat ini pikirannya telah terkuras habis oleh pekerjaan kantornya, karna meskipun dirinya masih anak kulihan, tapi ia sudah di didik untuk mengurus sebuah perusahaan milik ayahnya, bahkan zevan mampu manghendel rapat sekaligus pekerjaan kantornya. Tidak sia-sia ia mengambil jurusan manajemen, karna meskipun ia suka seklai melakukan balapan liar, tapi zevan pintar dalam menghendel pekerjaan dan juga bisnis keluarganya.

Saat dirinya sedang malas, kedua wanita tiba-tiba datang menghampirinya, hingga hal itu mampu membuat zevan semakin malas untuk melihatnya, karna salah satunya adalah pacarnya yang bernama ane.

"Hai sayang, ko kamu tidak ikut balapan?"

"Lagi malas."

"Kalau gitu, lebih baik kita ke club aja, sepertinya akan lebih seru di sana." ajak teman ane, yang sedikit curi-curi pandang kearahnya.

"Gimana? kamu mau kan?"

"Gua sedang tidak bisa, lain kali aja." tolak zevan, entah mengapa ia terlalu malas untuk pergi ke klub setelah kejadian kemarin malam.

Mendengar jawaban dari zevan mampu membuat ane terlihat kesel, karna selama mereka berpacaran zevan tidak pernah memngajaknya pergi. Entahlah, pacaran seperti apa yang mereka jalani. Setatus mereka aja yang pacaran, kenyataanya tidak seperti itu.

"Berasa tidak pernah di angep gua jadi pacar lo." ketus ane begitu kesal.

"Kalau gitu kita putus aja, simpel kan." jawab zevan enteng. Lagipula dia terlalu muak untuk berdekatan dengan siapapun.

"Ko lo gitu si? harusnya lo bujuk gua."

"Ngarep banget lo di bujuk," celetuk Justin, tiba-tiba ada di sana bersama dengan William di sampingnya, hingga ane dan juga teman wanitanya pun memutuskan untuk berlalu dari sana, dari pada dia harus berurusan dengan Justin dan juga Willian. Yang pasti dia akan kalah talak oleh mulut mereka.

"Kenapa lo van?" tanya Justin, ketika melihat ketua Black code sedang tidak baik-baik saja malam ini.

"Apa lo masih memikirkan istri lo?" timpal William.

"Tidak perlu lo sebutin kata istri di sini." grutu zevan, karna dirinya begitu takut jika ada orang lain yang mendengarnya.

"Maksud gua gadis itu." koreksi William.

"Apa lo udah cinta sama gadis itu, van? karna akhir-akhir ini lo kelihatan aneh." tanya Justin mampu membuat zevan terdiam karnanya.

"Entahlah, banyak yang gua pikirkan, tapi susah untuk menjelaskannya," jelas zevan mampu membuat keduanya mengerti. Lagipula, mereka tidak ingin lebih jauh ikut campur mengenai urusan ketuanya.

She's Mine END (PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang