She's Mine END (PART LENGKAP)

bab 32

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN🐣

Karna sebagian orang hanya lihat di awalnya saja, dan terimakasih yang sudah liat cerita ini sampai di titik ini🐣

"Ya Allah perbaikilah niat ku ketika diriku gagal mencapai ridhamu, sungguh maha suci engkau yang Mengetahui tujuanku."shaqueena Humaira.

                                         •
                                         •

Darren berdiri dengan memasukan kedua tangannya di saku celana, bahkan tatapan datar miliknya menatap sesuatu yang membuatnya kesal, sehingga membuat ia segera memukulnya dengan begitu keras, sampai membuatnya harus mengeluarkan darah segar yang begitu banyak.

Plaakk....

"Funk." desis Darren begitu sangat kesal, sehingga bunyi ponsel mengalihkan perhatiannya.

Drreett...drreett...

Panggilan tersebut berasal dari salah satu anggota agen rahasianya, sehingga membuat dia segera mengangkatnya.

"Hm, kenapa?" tanya Darren sedikit malas.

"Lo di mama? Bukankah kita ada tugas malam ini?" ujar seseorang dari balik telfon.

"Sorry, sepertinya gua akan telat." jawab Darren sedikit menyesal, karna tugas kali ini bener-bener membuatnya muak.

"Why? Apa lo ada masalah?"

"No! Melainkan gua di kasih tugas negara." sahut Darren begitu malas.

"Tugas dari komandan?"

"Bukan, melainkan seseorang yang sedikit menyebalkan." balas Darren begitu kesal, jika mengingatnya kembali.

"Oh yasudah."

"Ada apa lo telfon gua? Gua yakin bukan itu saja tujuan lo tlfon gua." tanya Darren sedikit penasaran.

"Apa lo tau berita kematian gadis cantik bernama Caroline hari ini?"

Caroline? Batinnya dengan mengingat mantan pacar zevan. Apa gadis yang mereka maksud adalah gadis yang sama.

"Kenapa dengan kematiannya?" tanya Darren penasaran.

"Dia mati sedikit aneh, seperti bekas cekikan seseorang tapi jarinya tak terindeksi sama sekali."

"Di tambah lagi sekujur tubuhnya seperti di siksa seseorang namun tidak ada jejaknya sama sekali, seperti sebuah peringatan." lanjutnya lagi dengan memikirkan berita kali ini yang sedikit membingungkan.

Jangan bilang kalau semua ini ulah nya?"batin Darren dengan mengingat kejadian hari ini.

"Dasar psikopat gila." umpat Darren tanpa sadar.

"Siapa yang psikopat?"

"Bukan apa-apa. Ini hanya nyamuk, yang mencoba mengigit kulit gua sampai merah." ujar Darren mengalihkan topik pembicaraan. Jangan sampai anggota rahasianya tau kalau itu adalah ulahnya.

"Kalau gitu kita bahas masalah ini nanti setelah lo kesini."

"Hm, gua akan secepatnya datang kesana." jelas Darren dengan mematikan tlfonnya, dan berusaha memburu nyamuk yang sejak tadi menggigit kulitnya.

Plaakk..!

"Dasar nyamuk nakal." desis Darren begitu kesal karna sejak tadi nyamuk itu selalu menggigit kulitnya hingga memerah. Sampai pintu ruangan terbuka menampakan seseorang dengan wajah tak berdosa muncul di sana.