"Ada keperluan apa?"
"Ahh! Itu.. aku dan Mama berencana membahas pernikahan kita hari ini. Kita sudah menyiapkan gaun, aku dan Mama juga tadi sudah membeli cincin"
Chan hanya diam tanpa menyahut. Dia sibuk memaju mundurkan penisnya. Tangannya mengelus lembut punggung Hyunjin.
Berbanding terbalik dengan tangan kirinya yang menekan kuat kepala Hyunjin ke bantal.
"Enghh hngghhh hhh"
Desahan Hyunjin teredam oleh bantal. Tangannya berkali-kali mencoba mendorong paha Chan namun tak sampai.
Merasa di abaikan, Miyeon kembali menginterupsi.
"Chaaann ayooo~~"
Miyeon menghentakkan kakinya, pipinya mengembung dengan bibir yang maju beberapa senti.
Chan menggeram sebal. Dihentakkan kuat miliknya untuk dibenamkan dalam-dalam.
Sperma nya menyembur memenuhi perut Hyunjin. Chan mengambil tisu di atas nakas dan membersihkan penisnya yang masih setengah tegang.
Ketika Chan mendongak, ia mendapati Miyeon menatap miliknya yang tengah ia lap. Miyeon langsung memerah saat tertangkap basah.
Chan memilih abai, membenarkan celananya. Di baliknya tubuh Hyunjin yang masih menungging. Pahanya nampak gemetar.
Hyunjin dibaringkan dan di selimuti. Tak lupa Chan mengecup bibir Hyunjin sebelum beranjak keluar kamar.
Diikuti Miyeon di belakangnya. Tak repot-repot ia memakai baju nya lagi. Toh nanti dia akan kembali menghajar Hyunjin.
Chan turun ke ruang keluarga diikuti Miyeon yang berjalan pelan di belakangnya. Saat di tangga Miyeon terus menggerutu minta di gandeng lah.
Alasannya karena perutnya kram naik turun. Dengan ogah-ogahan, Chan menggenggam tangan lentik Miyeon.
Saat baru mendudukkan pantatnya di sofa, Chan sudah disodori berbagai macam kertas. Mulai dari desain kartu undangan, tempat resepsi, make up, photo prewedding dan wedding, sampai brosur jasa katering.
Chan sudah memijit kepalanya melihat semua lembaran tak berguna. Bahkan saat pernikahan nya dengan Hyunjin, tidak ada foto foto semacamnya.
"Kita tidak akan menikah"
"Apaa???!!!"
Miyeon terkejut mendengar keputusan Chan.
"Aku bilang siap menikahi mu saat usia kandungan mu menginjak 3 bulan"
"Tapi kita sudah menyiapkan segalanyaaa!!"
Chan mengendikkan bahu nya abai. Dia memilih menyesap air putih yang tersedia di gelas.
Miyeon secara tiba-tiba menepis gelas yang tengah digunakan minum oleh Chan. Sampai terpental ke tembok dan pecah.
"AKU MAU MENIKAH!!"
Melihat perilaku kasar Miyeon, Chan bangun dari duduknya dan mendorong bahu Miyeon hingga tersungkur.
"Aku bilang. 3 bulan!" Tegas Chan.
"Ini anakmu sialan! Kamu harus bertanggungjawab!!"
"Itu belum tentu anakku. Kau itu murahan, bisa saja anak pria lain"
Chan beranjak hendak pergi dari sana, namun kakinya ditahan oleh Miyeon.
"Kau kurang ajar!! Berani sekali berkata seperti itu!! Aku akan melaporkan mu ke polisi!"
Chan membungkukkan badannya.
"Apa bukti bahwa itu anakku?"
"Temanku melihat mu membawa ku ke hotel!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Own you S2 [Chanjin]-END
RomanceMenikahi lelaki atas dasar rasa bersalah, mencoba menebus dosanya tak lantas mendapatkan perasaan sang pujaan. Trauma, Ketakutan, Kebencian Menghiasi rumah tangga keduanya. Chan sendiri harus mati-matian mempertahankan Hyunjin disisinya, serta mempe...