Mobil pribadi berwarna hitam mendarat diparkiran gedung serba putih. Dua sosok pemuda keluar dari sana.
Yang satu menatap kagum sedang yang lainnya menatap sebal.
"Siapa sih Dokter Oh?!"
"Nanti tau! Dia keren"
Dengan langkah semangat Hyunjin memasuki gedung megah dihadapannya meninggalkan Chan di belakang.
"Ninti tii dii kirin ck! Kerenan aku kemana-mana" Dumel Chan.
Setelah keduanya tenggelam pada bayangan lebar atap gedung, mereka menelusuri setiap lorong.
Sesekali Chan bertanya pada perawat disana letak ruangan Dokter Oh.
Keduanya memasuki lift menuju lantai dua, dimana disana ada sederetan pintu dengan nuansa warna coklat.
Lorong ini di khususkan untuk dokter spesialis kejiwaan baik psikiater maupun psikolog.
Tok tok tok
"Silahkan masuk"
Cklek
Chan membuka kan pintu ruangan saat mendapatkan perizinan dari sang pemilik.
Dimeja nya, Oh Sehun mengenakan jubah putih khas dokter dengan kacamata bertenggreng di batang hidung nya.
Sehun melongok menatap kedatangan tamu, gurat kebingungan dengan samar tercetak disana.
"Atas nama siapa?"
"Hwang Hyunjin!"
Hyunjin menjawab dengan cepat dan semangat, saking semangatnya dia sampai berjinjit.
Sehun yang melihat tingkah Hyunjin tak tahan untuk mengulum bibirnya gemas.
Sedang Chan menatap penuh rasa permusuhan dari belakang Hyunjin.
"Ah Hyunjin? Apakah anda salah ruangan? Seingat saya hari ini tidak ada pasien bernama Hyunjin"
"Kita tidak membuat janji"
Chan maju selangkah dan berdiri di depan Hyunjin, menutupi pandangan Sehun yang sedari tadi tertuju pada si manis.
Sehun yang menyadari tingkahnya lantas tersenyum maklum.
"Kalau begitu datanglah lain waktu, anda bisa membuat janji terlebih dahulu"
"Hanya sebentar"
"Maaf tuan, saya tidak bisa melayani pasien tanpa jadwal"
"Istriku sedang hamil-"
Lama ruangan itu hening, Sehun mengangkat sebelah alisnya menunggu penjelasan Chan.
"-elus perutnya sebentar saja"
Ditariknya lengan kurus Hyunjin dengan lembut. Jari telunjuk nya menacung pada perut datar sang istri.
"H-hah maksudmu?"
Dokter muda itu nampak terheran heran, lantaran 'istri yang sedang hamil' yang disebutkan oleh Chan itu seorang pria.
"Sudah lakukan saja! Setelah itu kami tidak akan menggangu"
"Ah baiklah"
Sehun menghampiri keduanya, berjongkok di hadapan Hyunjin. Dengan ragu meletakkan tangan besarnya ke permukaan datar di hadapannya.
Dielusnya lembut seakan-akan memang dia dapat merasakan kehadiran anak didalam perut pria ini.
Usapan-usapan lembut membuat Hyunjin nyaman, tanpa sadar ia ikut menunduk memperhatikan Sehun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Own you S2 [Chanjin]-END
RomanceMenikahi lelaki atas dasar rasa bersalah, mencoba menebus dosanya tak lantas mendapatkan perasaan sang pujaan. Trauma, Ketakutan, Kebencian Menghiasi rumah tangga keduanya. Chan sendiri harus mati-matian mempertahankan Hyunjin disisinya, serta mempe...