"Ini vitamin untuk istrimu, jagalah dia dengan baik"
Chan mengangguk pelan menanggapi Dr.Kim. Chan diam menunduk, kepalanya penuh dengan pikiran-pikiran buruk.
Seokjin menghela nafas maklum, menepuk pelan tangan Chan yang berada di atas meja. Atensi Chan pun teralihkan.
"Ini hasil analisis keadaan Hyunjin. Mereka berhasil menyelamatkan keduanya, tapi untuk sementara waktu Hyunjin harus memakai alat bantu pernapasan. Janin nya sangat lemah mengingat dia pernah keguguran sebelumnya. Sangat rentan jika tidak diperhatikan dengan baik."
Lagi-lagi Chan hanya mengangguk.
Chan keluar dari ruangan Seokjin, menjenguk istrinya.
Di dalam ruangan, Hyunjin terbaring di dalam box kaca dengan banyaknya alat rumah sakit yang menempel. Chan menatap sendu dari balik kaca luar ruangan.
Waktu sudah menggelap tapi Hyunjin tak kunjung sadar. Chan melirik tas kertas yang ia tenteng.
"Hyunie.. aku bawakan nanas untukmu. Tidak mau makan?"
Hanya hembusan angin yang terdengar memenuhi gendang telinga nya. Air matanya kembali meleleh menyadari istrinya tak akan bangun malam ini.
-
Paginya Chan bangun dengan rasa pegal mendera tubuhnya. Semalam ia tidur di bangku tunggu luar ruangan karena ruangan Hyunjin tidak boleh dimasuki.
Pagi ini seorang suster datang untuk menyuntikkan obat melalui selang infus. Setelahnya meninggalkan Chan disana.
Draap draapp
"Crisht-hyeong?"
Chan mendongak mendapati sepupunya Jeongin datang dengan Seungmin di belakang nya.
"Dia belum sadar dari kemarin"
Jeongin duduk di samping Chan. Ditariknya Seungmin untuk duduk di pangkuannya.
"Bersabarlah, Hyunjin orang yang kuat"
Seungmin ikut mengangguk pelan mengiyakan. Hanya dengan kalimat santun itu Chan merasa tertohok. Betapa buruknya perlakuannya selama ini.
Seungmin menyerahkan sebuket bunga dan makanan kepada Chan.
"Untuk jinnie dan kakak"
"Terimakasih"
Jeongin mengusap sayang surai Seungmin dan mengecup bibir marun nya lembut.
"Anak pintar"
after 3 days
Chan kelimpungan lantaran Hyunjin tak kunjung sadar. Selama 3 hari pun Chan tak pernah pulang, makan dan baju ganti dibawakan oleh Jeongin.
Entah mau jadi apa kalau Jeongin tak pengertian. Pekerjaan kantor pun Jeongin yang handle.
Kalau orang yang tidak kenal melihat Chan pasti mengira ODGJ yang lepas dari RSJ. Dari penampilannya, kemeja tak di gosok, rambutnya tak disisir, kantung mata menghitam.
Chan memijat keningnya, sudah 3 malam ia tak tidur nyenyak. Belum lagi Jeongin sudah marah-marah agar dia kembali bekerja.
Perasaan was-was saat akan meninggalkan Hyunjin. Tapi jika Chan tak becus dalam pekerjaan nya, mau diberi makan apa kekasihnya.
Dengan berat hati Chan pergi dari rumah sakit untuk pertama kalinya. Tentu saja ke perusahaan.
Selama kerja pun Chan tak konsentrasi, salah mengetik, melamun saat mengoreksi dokumen, bahkan saat rapat Chan tak mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Own you S2 [Chanjin]-END
RomanceMenikahi lelaki atas dasar rasa bersalah, mencoba menebus dosanya tak lantas mendapatkan perasaan sang pujaan. Trauma, Ketakutan, Kebencian Menghiasi rumah tangga keduanya. Chan sendiri harus mati-matian mempertahankan Hyunjin disisinya, serta mempe...