Chan mengusak rambutnya basah dengan handuk kecil. Berjalan keluar kamar mandi, mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar.
Tidak ada Hyunjin.
Chan membuka handuk yang melilit di pinggang nya. Tubuh atletisnya terpampang nyata tanpa sehelai benangpun yang menempel.
Cklek
Semburat merah muda seketika menghiasi wajah Hyunjin. Chan yang kepergok telanjang di dalam kamar mereka justru bersmirk tanpa ada perasaan canggung.
"Kenapa sayang? Dulu kamu melihatnya setiap malam"
"Uhh!!"
Buru-buru Hyunjin menutup pintu kamar hingga suara dentuman nya lumayan keras.
Justru, sang pelaku yang membuatnya malu tertawa puas setelah menggoda mangsanya.
Buru-buru mengenakan kaos hitam dan celana panjang berwarna cream. Keluar kamar untuk menyusul istrinya.
Dituruni anak-anak tangga, kadang beberapa diantaranya ia lompati.
Chan melongokkan kepalanya di ambang pintu dapur. Dari arah belakang siluetnya laksana tokoh dari komik.
Rahangnya tegas namun nampak halus, pinggangnya ramping dengan pinggul lebar. Chan mendengus sebelum tersenyum bahagia.
Namun senyum senangnya tak bertahan lama. Siluet yang tadinya nampak sangat rupawan kini berubah seperti manusia rapuh.
Jari lentiknya mengangkat sebuah pisau yang didapat dari meja. Chan membelalakkan matanya, menerka aksi yang akan terjadi berikutnya.
Dengan gesit tubuh bongsornya bergerak maju merebut sebilah benda mengkilap dari tangan si manis. Darah bercucuran membasahi putihnya lantai.
Nafas Chan terengah-engah.
'hampir saja'
Begitu pikirnya.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!"
Tubuh Hyunjin langsung bergetar ketakutan merespon bentakan suaminya.
Dengan tangan yang tak kalah gemetar, ia sodorkan sebuah apel merah.
"Ma-mau ma-makan.."
Kepalanya menunduk dalam, embun nampak menghiasi sudut matanya. Giginya menggigiti bibir bawahnya resah.
Chan menghela nafas berat, pikirannya sudah kemana-mana. Sekarang istrinya ketakutan karena ulangnya.
Chan mengambil alih apel merah dari tangan Hyunjin.
"Aku potongkan ya"
Dengan telaten Chan mengupas kulit apel dan memotongnya kecil. Diberikannya potongan daging apel hingga diterima.
Dengan ragu Hyunjin menerima potongan apel yang berlumur darah dari tangan Chan. Tangannya gemetar memasukkan buah ke dalam mulutnya.
Rasa mual mati-matian ia tahan, Chan pun tak menyadarinya. Ia sibuk memotong apel dengan kasar laksana memotong musuhnya.
Setelah berhasil menelan satu, Hyunjin langsung menangis dalam diam.
Mendengar suara isakan tertahan Chan berbalik menghadap istrinya. Ekspresi panik seketika tercetak di wajah tegasnya.
Bibir Hyunjin sudah berlumuran darah.
Buru-buru dibawakan segelas air untuk berkumur-kumur. Di lap nya dengan telaten bibir Hyunjin yang berair.
"Hi-hikks Chaniee jahat hi-hikks"
"Maaf sayang, sudah hilang hm?"
Setelahnya Hyunjin menangis keras sambil memeluk Chan erat. Sesekali dipukuli dadanya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Own you S2 [Chanjin]-END
RomanceMenikahi lelaki atas dasar rasa bersalah, mencoba menebus dosanya tak lantas mendapatkan perasaan sang pujaan. Trauma, Ketakutan, Kebencian Menghiasi rumah tangga keduanya. Chan sendiri harus mati-matian mempertahankan Hyunjin disisinya, serta mempe...