[25]

1.6K 92 10
                                    

"aaaaa emmm, nah hyunie pintar. makan lebih banyak oke??"

Anggukan dapat Felix lihat sebagai jawaban. Bunyi kecipak terdengar lembut saat belah bibir merah delima mengemut bubur.

Cklek

"Nah lihat Chanie pulang!"

Dengan semangat berdiri diatas kedua lututnya sambil merentangkan tangan menyambut suaminya.

"Eumm siapa manusia manis ini ha?"

"Hyunie!"

Hidung mancung Chan langsung menelusup ke ceruk leher Hyunjin. Tangan nakalnya meremas bongkahan pantat sang istri hingga menimbulkan lenguhan.

"Aih! Aku turun saja deh!"

Chan terkekeh menyadari kehadiran Felix diantara mereka berdua. Mata telanjang nya mengikuti pergerakan Felix keluar dari kamar.

Ditutupnya perlahan daun pintu kamar, enggan mengganggu keduanya. Dibalik pintu kamar, Felix tersenyum bahagia sekaligus menangis.

Tak dapat dipungkiri, hati Felix ikut bergemuruh melihat Chan yang begitu mencintai Hyunjin.

Felix berjongkok didepan pintu kamar keduanya, menutup mulutnya sendiri menahan suara isakan.

Sampai sebuah tangan menggapainya. Meraihnya kedalam pelukan hangat.

Seo Changbin.

Ia tak lagi cemburu jika Felix menangis untuk kebahagiaan Hyunjin. Dia sendiri pun tak sanggup menahan air mata.

"Semuanya telah baik-baik saja"

Felix mengangguk kencang masih dengan tangan yang membekap mulutnya sendiri.

Di dalam kamar.

Chan bersimpuh disamping kasur, memeluk perut bulat istrinya. Sesekali dikecup pusar Hyunjin yang sudah maju beberapa senti.

Kepalanya mendongak, menatap istrinya yang juga tengah menunduk. Pipinya sangat berisi, berkat kerja keras Chan menafkahinya.

Kini usia kandungan Hyunjin sudah mencapai usia delapan bulan. Dan selama beberapa bulan terakhir Chan benar-benar berubah.

Dia mencoba menunjukkan cintanya pada Hyunjin dengan cara yang 'wajar'. Meskipun tidak bisa dipungkiri sifat posesif nya sudah mendarah daging.

Setidaknya Hyunjin dibebaskan keluar rumah, berteman, atau melakukan apapun yang ia suka.

Chan juga selalu pulang lebih awal, tidak mau meninggalkan istrinya terlalu lama. Selama ini pun, rumah Chan semakin ramai.

Karena Felix, Changbin, Jisung, dan Minho. Semuanya di boyong ke rumah nya, yah permintaan Hyunjin.

Sisi baiknya Chan menjadi lebih tenang saat meninggalkan Hyunjin.

"Kau sudah mandi?"

"Belum.. menunggu Chanie"

Tidak berubah, suaranya selalu begitu lembut membelai pendengar Chan.

"Ayo, aku mandikan"

Diangkatnya tubuh berbadan dua dengan posisi pengantin. Dibawa ke kamar mandi guna dibersihkan.

Paginya

Cup

Chan mengecup kening Hyunjin, membelai rambut semampai. Ditangkup pipi berisinya, menyatukan kedua kening mereka.

"Aku akan pulang agak malam hari ini. Kau mau sesuatu?"

"Mau mawar putih"

"Hanya itu?"

Own you S2 [Chanjin]-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang