dua

12.1K 888 42
                                    

"Gafaro mana ya? Masak gak masuk sih?" Fayaz celingukan di depan pintu kantin. Biasanya dia menunggu Gafaro di depan pintu kantin untuk makan bersama Gafaro, namun hari ini dia sedari pagi tidak menemukan batang hidung cowo yang dia suka itu.

Fayaz agaknya mulai yakin kalau Gafaro tidak masuk sekolah hari ini. Ketika dia ingin meninggalkan kantin, dia bertemu dengan Marta, teman dekat Gafaro. Fayaz tanpa berpikir dua kali segera berlari mendekati Marta yang sedang mengobrol dengan seorang cowo yang Fayaz pikir itu adalah teman kelas Marta dan Gafaro.

"Marta!"

"Eh, Lo yaz. Ada apa nih? Pasti mau nanyain si Gafa kan?"

Fayaz mengangguk dengan cepat, "Gafaro kemana sih? Dari pagi gue gak keliatan dia."

"Si Gafa gak masuk, izin dia."

"Emangnya kenapa? Ada acara keluarga?"

"Kaga, sakit dia, gara gara kemaren malem kehujanan. Kayaknya sih demam."

"Kok Lo gak bilang sih kalo Gafaro sakit?"

"Ya maap gue lupa, lagian Lo kan ada nomornya si Gafa, emang Lo gak chat dia?"

"Gimana mau ngechat sih ta? Dia aja ngeblok nomor gue dari kelas sepuluh. Bingung gue harus ngehubungin dia dari mana. Akun IG gue juga di blokir sama Gafaro." jelas Fayaz dengan wajah kesalnya.

"Lah, iya juga ya, lupa gue kalo dia gak suka sama Lo."

"Gak usah Lo perjelas ya mar."

"Sorry deh sorry. Emang lu gak capek apa ngejar si Gafa, padahal dia sering jahatin Lo. Belom lagi kalo dia pacaran, emang Lo gak sakit gitu liat dia pacaran sama yang lain."

"Sakit sih, tapi dah kebal." ujar Fayaz.

Emang Fayaz tuh udah kebal banget sama setiap perlakuan Gafaro sama dia. Mulai dari di cuekin, di judesin, di kata katain, bahkan sampe di kasarin juga pernah. Tapi yang namanya bucin to the Bone, Fayaz sih biasa aja, awalnya sih malu dan sakit banget, tapi lama kelamaan udah biasa. Belom lagi kalau Gafaro pacaran, Fayaz tiap malem bakalan nangis di kamarnya, tapi paginya di sekolah dia tetap gangguin Gafaro sama pacarnya. Pokoknya Fayaz gak mau nyerah buat dapetin hatinya Gafaro.

"Eh Marta, Lo pulsek ini mau jenguk Gafaro gak?"

"Dih males banget, sakit demam doang bukan Corona, gak usah pake acara jenguk jenguk segala."

"Emang Lo itu temen kurang ajar." 

"Halah, males gue, di rumahnya si Gafa juga ada pelayan, dokter pribadi juga dia punya, palingan besok juga sembuh."

"Ya tapi tetep aja, harusnya lu jenguk dia."

"Males gue, Lo aja sono."

"Gak usah Lo suruh gue juga bakal jenguk Gafaro." balas Fayaz.

"Modus Lo." cibir Marta.

"Kalo gak modus gimana bisa dapetin hatinya Gafaro."

"Serah deh, good luck aja buat Lo."

"Tengkyuuuuu."

•••••

Pulang sekolah Fayaz benar benar mampir ke rumah Gafaro untuk menjenguk cowo yang dia suka itu.

Fayaz udah pasti tau di mana alamat rumah Gafaro. Dia udah naksir Gafaro dari kelas sepuluh, jadi semua hal tentang Gafaro lumayan dia tau, tapi tenang aja bukan kayak penguntit kok.

Fayaz sekarang ini sedang berdiri di depan pintu gerbang rumah Gafaro. Dia menyuruh supir pribadinya untuk menunggunya sebentar di depan jalan rumah Gafaro.

GAFAROFAYAZ [GEMINIFOURTH] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang