duapuluh

7.9K 436 12
                                    

Dua Minggu yang lalu ujian kelulusan sudah selesai. Mereka hanya perlu menunggu hasilnya yang entah kapan akan keluar.

Fayaz sudah memikirkan langkah apa yang akan dia ambil setelah kelulusan. Fayaz memilih untuk pergi kuliah di kota sebrang bersama Ford. Mereka memiliki rencana untuk tinggal di kosan yang sama, untuk jurusan yang mereka ambil keduanya masih sedang memikirkannya. Sedangkan Gafaro, pria itu sebenarnya tidak yakin untuk bisa kuliah bersama Fayaz, dia tahu bahwa cepat atau lambat dia akan meninggalkan negara ini.

Ya, Gafaro akan pindah ke Amerika setelah kelulusan. Kedua orang tuanya memiliki pekerjaan di Amerika, jadi Gafaro mau tidak mau harus mengikuti kedua orang tuanya. Apalagi Ayahnya ingin Gafaro melanjutkan kuliah di Amerika karena universitas dinegara itu tergolong maju dan fasilitasnya sangat baik. Gafaro tidak memiliki alasan untuk menolak. Namun karena perpindahannya inilah dia semakin takut kehilangan Fayaz.

Gafaro tidak tahu harus berusaha bagaimana lagi agar Fayaz kembali menjadi pacarnya. Mungkin Fayaz sudah memaafkannya, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan cinta Fayaz kembali. Gafaro sudah sangat berjuang selama ini untuk meyakinkan Fayaz, dia bahkan beberapa kali kembali menyatakan perasaannya dan mengajak Fayaz untuk kembali padanya, tetapi Fayaz juga berkali kali menolaknya. Gafaro hampir menyerah, namun perasaannya begitu kuat untuk Fayaz. Dia tidak siap jika harus berpisah dengan Fayaz.

"Kalau Lo gimana Gaf? Udah punya rencana setelah lulus?" tanya Marta tiba-tiba membuat Gafaro yang sedari tadi melamun tersadar.

"Gue... Masih belom tau..." jawab Gafaro sambil melirik Fayaz yang duduk di hadapannya. Dia berbohong.

Saat ini Fayaz, Gafaro, Marta, dan Ford sedang duduk di hamparan rumput taman kota. Kebetulan mereka sudah mendapatkan libur setelah ujian, jadi mereka ber-empat memutuskan untuk berkumpul.

"Kok Lo keliatan ragu sih?" tanya Ford pada Gafaro. Dia merasa Gafaro sedang bingung.

"Gue cuman belom tau aja.." jawab Gafaro tidak ingin di perpanjang.

Akhirnya mereka bertiga memaklumi jawaban Gafaro, namun Marta tau bahwa temannya itu sedang menyembunyikan sesuatu.

"Tapi cepet banget ya waktu berlalu. Sekarang kita udah mau lulus aja." ucap Ford membuka suara kembali.

"Cepet banget, gak kerasa aja bakalan secepat ini. Kayaknya baru kemaren deh gue ikut MPLS hahaha." balas Marta.

Fayaz dan Gafaro hanya mengangguk. Mereka setuju dengan apa yang Ford dan Marta katakan.

Waktu memang berlalu begitu cepat, begitupun dengan hubungan Gafaro dan Fayaz yang berakhir begitu cepat.

Fayaz melihat Gafaro secara diam-diam, namun dia malah terpesona dan tidak menyadari bahwa dia telah menatap Gafaro begitu lama. Terkadang adakalanya Fayaz ingin melupakan bentuk kekecewaan yang Gafaro berikan padanya, dia ingin semuanya kembali seperti awal. Fayaz ingin kembali pada Gafaro.

Fayaz bukannya tidak tahu bagaimana Gafaro selalu berusaha memberikan waktu dan perhatian kecil untuknya. Fayaz tahu Gafaro selalu menyempatkan diri untuk memberikan semua itu padanya. Gafaro juga sudah beberapa kali mengajaknya untuk kembali bersama, namun lagi lagi rasa kecewa dan keraguan selalu datang hingga membuat Fayaz sulit untuk membuka hatinya kembali pada Gafaro. Padahal jauh dilubuk hatinya Fayaz masih mencintai Gafaro. Melupakan perasaannya pada Gafaro sangat sulit, apalagi Gafaro selalu berada di sekitarnya.

"Yaz, Lo gak capek ngeliatin Gafaro terus?" Ford membuka suara, Fayaz tersadar. Dia kemudian salah tingkah dan melihat ke arah lain. Kedua pipinya memerah. Gafaro yang melihat tingkah Fayaz hanya tersenyum. Fayaz selalu menggemaskan ketika sedang salah tingkah.

GAFAROFAYAZ [GEMINIFOURTH] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang