07

3.8K 194 5
                                    

Lanjottt

🔻🔺🔻🔺

BRAKK

"HUWAA MARKKKK" haechan masuk keruangan mark sambil menangis kencang. Tidak perduli suaminya itu terkejut karena dirinya membuka pintu dengan brutal nya tadi. Kesedihan nya paling penting.

Berlari ke arah sang suami yang menatap nya dengan wajah tak terbaca.

"mark..." Haechan langsung menubruk tubuh tegap itu. Memeluk nya dengan erat, seakan jika di lepaskan mark akan pergi darinya.

"Hey kenapa?" Tanya mark seolah-olah tidak tau apapun, padahal nyatanya dari tadi dia asik menertawakan haechan karena tingkah nya itu.

Mark jamin besok pasti haechan jadi trending topik perusahaan nya ini. Mungkin sekarang juga sudah ramai di bicarakan. 'Sekretaris mark jung, yang tak lain adalah seo haechan sudah menikah'  Mark lagi-lagi tersenyum geli membayangkan reaksi karyawan nya.

"Cincin.."suaranya teredam, karena posisi nya sedang menyembunyikan wajahnya di dada mark

"Apa sayang?"mark bertanya kepada si manis sambil mengusap punggung itu agar tangisnya mereda. Kasian juga mark kalau seperti ini. Wajah cantik istri nya ini sudah sembab.

"Cincin nikah kita..huaa" tangisnya makin menjadi ketika mengingat cincin itu.

"Kenapa cincin nya?" Ah mark, padahal sudah tau, kenapa masih bertanya, sebegitu sukanya kah kau melihat haechan berusaha berbicara di sela-sela tangisnya?

"Cincin aku hilang" haechan mendongakkan kepalanya berusaha melihat reaksi sang suami. Reaksi mark? Pura-pura terdiam sambil menatap mata berair haechan, bahkan tangannya yang sedari tadi mengelus punggung sempit itu pun terhenti.

'aku kerjain kamu' ucapnya dalam hati

"Kenapa bisa hilang?" Mark menurunkan tangannya yang berada di tubuh sang istri. Mencoba melepaskan pelukannya dan memberi jarak. Haechan panik.

"Mark~..hiks p-papa, mama gak sengaja, mama gak tau c-incin nya hilang, mama gak sadar, hiks maaf, jangan cerai-in mama, ka-kasian chenle anak kita masih kecil, dia masih butuh kita, hiks mark m-aaff" haechan berucap dengan susah payah nya. Makin mempererat pelukannya tak ingin melepaskan pria itu.

Mark gemas. Dia terdiam dengan wajah tak habis pikir nya, memang siapa yang mau menceraikan si manis ini? Huh maaf mark tidak sebodoh itu melepaskan berlian mewah hanya karena sebuah cincin murah, jika pun mark menceraikan nya bisa di pastikan dialah yang akan gila nanti nya. Tau sendiri kan kalian seberapa besar cinta mark kepada ibu dari chenle ini. Aduh haechan jika panik bicaranya melantur sekali, bawa-bawa cerai pula.

Ingin sekali mark tertawa sekarang, tapi dia akan tetap pada misi nya 'mengerjai haechan'

"Udah?" Mark melepaskan pelukannya dengan susah payah, haechan memeluk nya kuat sekali, tapi tetap saja itu masih belum seberapa untuk mark.

Haechan menggeleng ribut "maaf sayang" hanya itu yang bisa haechan ucapakan untuk saat ini. Dia sangat takut sekarang.

Mark mengangguk dengan wajah datar nya. Berjalan ke arah kamar, mengambil mainan yang tadi sempat dia beli untuk chenle.

"Bawa ini, nanti kasih ke chenle" mark memberikan benda itu pada sang istri.

"Mark?.."

"Kamu pulang duluan sana, tadi mami telfon chenle nangis katanya," mark kembali duduk di kursi kebesaran nya.

"Kamu ga maafin aku.." lirih nya menatap suaminya yang sekarang focus pada layar komputer di depannya.

"Cepetan pulang chan, anaknya kasian" bukan nya menjawab mark malah menyuruh nya pulang.

BOSS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang