🔺🔻🔺🔻"nah udah"
haechan meletakkan botol dot yang berisi asi nya itu di meja. lalu membereskan alat pompa asi itu dan meletakkan nya di lemari dapur.
ini agar kedua bayinya itu tidak ada yang merajuk karena menginginkan susu. putingnya rasanya membengkak karena bayi besarnya itu tak ingin mengalah pada si kecil.
"aduh hiks maee nenen echan bengkak" bibirnya melengkung kebawah dengan satu tangan mengelus dada nya itu.
haechan membawa botol dot itu ke kamar, ia tau pasti salah satu dari dua manusia di kamar itu sudah ada yang bangun. dan benar saja saat ia membuka pintu sang suami sudah terduduk dengan muka bantalnya itu.
"nen sayang" haechan mengumpat dalam hati. kesal sekali rasanya mendengar hal itu saat putingnya sedang sakit. tapi dirinya tak tega mendengar nada melas itu.
"nih kamu pakai ini dulu" haechan berjalan mendekati Mark, dan langsung menyodorkan botol dot yang sedari tadi sudah ia bawa.
"aku bukan chenle chan" protes tentunya, saat apa yang ia inginkan malah tidak di dapat, mana bisa puting dot yang keras ini menggantikan puting pink alami sang istri yang selembut sutra dan semanis permen kapas itu.
"sakit nen-nya mama pa" katanya dengan nada manja, Mark yang sedari tadi menatap tajam botol dot itu kini menoleh menatap sang istri tatapan lembutnya.
"sakit? kenapa? mana coba aku liat sini" Mark dengan sembarang meletakkan botol dot itu, sudah tak perduli dengan keinginan nenen nya.
istrinya lebih penting.
haechan naik ke atas ranjang lalu merangkak ke pangkuan Mark, duduk damai menghadap suaminya itu, Mark sendiri sudah mengalungkan satu tangannya di pinggang favorit nya itu.
kedua tangan haechan dengan cepat membuka kancing bajunya dan memperlihatkan kedua dada berisi nya pada suami tampan nya itu.
"liat ini, meraaahh" merengek pada Mark adalah yang haechan lakukan saat ini.
Mark menatap tajam puting haechan, memberikan tatapan permusuhan pada puting itu karena memberi rasa sakit kepada istri tercinta nya.
sudah di bilang Mark itu paling tidak bisa jika haechan terluka barang sedikitpun.
padahal kali ini dialah yang memberi sakit karena menyusu tak ingat waktu.
siapa yang akan kau salahkan Mark Jung? puting pink itu? atau dirimu sendiri?
"sakit sayang?" satu tangannya yang menganggur di pakai untuk mengelus puting kesayangan nya yang kini sedang ia musuhi.
Mark gamau temenan pokoknya sama nen ini! tapi hari ini aja, besok baikan lagi~
"heum" haechan mengangguk dengan gemasnya.
"mau gendong" lagi dan lagi nada manja itu keluar membuat Mark melupakan kekesalan nya pada benda bulat itu.
Mark tersenyum manis sambil kembali mengancingkan baju haechan.
"kamu makin cantik sayang" Mark menatap lama wajah itu. tak lama dari itu haechan sudah berpindah ke gendongan nya. di timang layaknya seorang bayi.
"iya. aku kan emang cantik" jawabnya sambil tersenyum manis kenapa Mark. Mark sendiri tidak menyangkal ia dengan cepat mengangguk menyetujui perkataan sang pujaan hati.
"istri nya Mark Jung emang cantik banget"
"pantes si adek cantik, ternyata nurun dari mama nya yang cantik ini" perkataan Mark sukses membuat haechan merona. menggesekkan hidungnya pada hidung yang lebih muda
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS?
Romance[bxb] [markhyuck] x [nomin] "bawa ini keruangan ku" "Aku itu lelah tapi kau selalu memerintah seenaknya"guman haechan kesal. tapi dia bisa apa?dia hanya menurut dan melakukan semua yang di perintahkan BOSS nya itu 📌SLOW UPDATE