08

3.6K 187 6
                                    

Happy reading

🔻🔺🔻🔺

Malam hari tiba, sudah setengah dari mereka berkumpul di rumah mewah itu.

"Ini masih lama kah?" Tanya kepala keluarga seo

"Sabar dikit kenapa sih, ini belum ngumpul semua manusia nya" sahut jaehyun sewot

"Kenapa jadi lo yang sewot, gue gak nanya sama lo ya!" Johnny tak kalah sewot.

Haechan jengah melihat nya. Dari tadi kedua kakek chenle ini masih saja ribut tanpa ada niat untuk berdamai.

Jadi begini ceritanya, tadi saat keluarga seo belum datang ke kediaman keluarga jung, dan juga saat jaehyun sedang asik asiknya bermain dengan chenle tiba-tiba saja keluarga seo datang dan Johnny yang baru saja masuk rumah itu langsung berlari mendekati jaehyun lalu merebut chenle dari besannya itu, tentu saja jaehyun tidak terima dan berujung mereka ribut untuk siapa yang bermain dengan chenle, dan tahu siapa yang menang?, Jaehyun atau johnny? Tentu saja bukan kedua nya, chenle menangis dan berujung di ambil haechan, mereka berdua mendapatkan pencerahan dari istri masing-masing.

Dan beginilah sekarang, duduk berjauhan di sofa ruang keluarga itu, sepertinya keduanya masih ada dendam karena kejadian tadi, buktinya sampai sekarang masih saling menyalahkan.

"Kalo tadi lo gak dateng dan ngerusuh pasti sekarang chenle masih main gue!"

"Ya lo juga gantian dong! Gue juga mau main bareng cucu gue!"

Saling menatap sengit, sepertinya perdebatan ini akan bertahan sampai beberapa jam ke depan.

"Ngapain sih ngundang dia mi?" Tanya jaehyun pada Taeyong yang sedang berbicara dengan ten.

"Sayang kita pulang aja yuk, panas banget di sini, ada setan nya kayaknya deh" Johnny ikut menyahuti sambil mengibaskan kerah baju kemeja yang sedang di pakai nya, menatap ten yang sepertinya tak perduli dengan suami nya itu.

"Pulang ya tinggal pulang" jaehyun menyahut dengan julit nya,

"Lo bisa diem gak sih jamal"

"Kalian bisa akur dulu gak sih, kita lagi mau ada acara loh ini" lelah juga Taeyong ini lama-lama mendengar perdebatan suami dan besannya itu

"Gak bi—

BRAKKK

Keduanya terdiam.

Menatap horor daun pintu kamar mark yang berada tak jauh dari mereka saat ini.

Mari tinggalkan saja kakek-kakek chenle itu, dan beralih pada chenle dan sang mama.

Haechan membanting pintu dengan keras dan dengan chenle di gendongan nya. Sepertinya hari ini haechan menjadi spesialis banting pintu, sudah berapa pintu yang di banting dengan keras sampai menimbulkan suara.

Chenle tidak menangis kok tenang saja. Bayi itu malah asik tertawa sambil memeluk leher ibunya.

Dan tiba-tiba saja chenle mengoceh yang langsung membuat haechan terkejut dan senang setengah mati.

"Nen"

"Coba ulang sayang" pinta nya sekali lagi

Bukannya mengulangi ucapannya chenle malah menangis saat tidak mendapatkan apa yang dia mau,

"Adek kok malah nangis, mama cuma minta adek bilang sekali lagi mama mau dengar" percuma kau memberi penjelasan kepada bayi itu haechan, dia tidak akan mengerti dengan apa yang kau ucapkan.

"Maa~" chenle menepuk dada haechan, mencoba memberitahu sang mama apa yang dia inginkan.

"Minta nya gimana tadi ayo"

BOSS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang