23

1.2K 125 18
                                    


kalian tida mau vote komen gitu?

🔻🔺🔻🔺

"maa~"

haechan menoleh ke arah chenle yang sedang menatapnya dengan bibir turun, bayi itu ingin di manjakan oleh mama nya, tapi lihatlah mama nya malah memanjakan si papa terlebih dahulu.

saat ini mereka berada di kamar tepatnya di ranjang dan posisi haechan yang berbaring dengan Mark yang ada di dekapan nya, ingin tahu apa yang sedang mereka lakukan?

hmm. lebih tepatnya Mark yang lakukan.

Mark yang sedang di depan dada haechan dengan baju yang kancingnya sudah terbuka keseluruhan, mungkin tak usah di sebutkan kalian pun tahu jawabannya.

nen.

iri dengan si bayi yang sedari pagi sudah di beri asupan nenen.

katanya "sayang aku belum nen hari ini, ni bocil satu dari tadi pagi udah nen, bangun tidur juga kamu kasi nen, aku belum dapet nen dari tadi pagi?" seperti inilah kira-kira.

bagaimana ya jika karyawan nya tau ya? boss yang mereka kenal dengan sifat dinginnya bagai kulkas 35 pintu, tapi malah menjadi agar-agar ketika di hadapkan dengan sekertaris seo.

"sebentar ya sayangnya mama" tangan haechan terangkat untuk mengelus rambut coklat si kecil. haechan tahu bayinya ini rewel karena mengantuk, tapi yang namanya Jung chenle tidak akan bisa tertidur jika mulutnya tidak di sumpal dengan puting pink sang mama.

"boboan sini samping mama, sambil mama puk puk ya?" haechan mencoba membaringkan chenle dengan satu tangan, tapi apalah daya setelah terbaring anak nya itu malah menangis dengan kencang. haechan bingung jika sudah begini.

"kakak" haechan mendorong pelan kepala Mark mencoba melepaskan diri dari bayi besarnya ini.

"gantian sebentar sama anaknya kak" Mark hanya diam, dengan mulut yang masih berkerja, Mark tidak tidur kok, dia bahkan saat ini sedang menatap haechan yang juga sedang menatapnya. sesekali juga Mark melirik ke si bayi yang sedang menangis itu.

haechan mengecup pelan kening itu, "kasian si adek, liat itu" Mark lagi lagi hanya melirik kearah chenle, haechan yang melihatnya langsung menghela nafas lelah, "sebentar aja sayang, nanti kalo adek udah tidur, nenen lagi yaa?" membujuk adalah jalan yang paling benar, haechan tidak ingin suaminya ini merajuk.

dan ya akhirnya Mark melepaskan puting pinkeu milik sang istri. dan haechan dengan cepat mengangkat chenle untuk menyusu agar bayi kecil mereka itu cepat tertidur.

Mark menaikan badannya dan mensejajarkan kepala nya dengan haechan. memajukan wajahnya dan dengan cepat melumat bibir lembut itu. menekan ciuman itu agar lebih dalam lagi, berbagi saliva yang terasa seperti air susu.

bibir haechan itu lembut, sangat lembut. kalau kata Mark itu seperti permen kapas yang jika di makan akan langsung meleleh. ya seperti itulah bibir haechan yang terasa lumer ketika berciuman, hingga rasanya candu. Mark menyudahi ciuman basah mereka lalu mengecup bibir itu lagi, setelah nya papa muda itu hanya terbaring di kasur.

menunggu giliran untuk nenen.

haechan terkekeh gemas melihat suaminya itu. mencubit gemas pipi Mark yang membuat si korban cubitan langsung menoleh, haechan tersenyum sambil mengelus pipi yang habis di cubit nya "tunggu ya" katanya pelan.

sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan Mark. jika tidur harus nenen dulu. haechan sadar akan hal itu, Mark yang jika ingin tidur pasti akan minta nenen, entah itu tidur siang atau malam, pasti akan 'sayang nenn' haechan sudah terbiasa dengan itu.

setelah berapa lama akhirnya tidurlah bayi kecil itu. dengan segera haechan bangun mengangkat chenle ke box bayi anaknya itu, dan saat kembali di lihatnya Mark sudah memejamkan mata. tertidur sudah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOSS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang