14

3.7K 195 6
                                    

🔻🔺🔻🔺

"Eh chan apa kabar?"

"Baik som"

"Cincin lo gimana? Udah ketemu belum?" Somi mengikuti langkah haechan yang hendak menuju lift karena ruangan nya dekat Dengan lift yang akan haechan pakai.

"Udah nih" haechan mengangkat jari-jari tangan nya, menunjukkan cincin mewah yang biasa di pakainya pada teman nya itu.

"Syukur deh udah ketemu, suami lo ga marah kan pas tau cincin nya hilang?" Haechan terkekeh mendengar pertanyaan somi.

"Lo mau tau ga sih?" Bau bau ghibah, saat ini mereka sudah sampai di depan lift

"Apa chan apa?" Somi penasaran, apalagi mendengar kata-kata haechan yang sepertinya memiliki cerita seru.

"Hehe gue mau ke toilet dulu deh, duluan ya dadahhh" haechan berbelok arah meninggalkan somi dengan segala rasa penasarannya tak lupa melambaikan tangannya, tertawa senang melihat wajah kesal teman nya itu

"Setann" kata somi saat mendengar tawa senang haechan, pergi dari sana dengan menghentakkan kakinya dengan seluruh perasaan kesalnya.

"Aelah setannnn!! Kesel banget gue arghhhhh" berjalan ke arah ruangannya dengan mulut penuh makian, jangan heran somi memang memiliki sumbu pendek

"Siapa setan?"

"Haechan tuhh, memang temen bangsat, sialann" menjawab dengan perasaan menggebu-gebu sekali, tak tahu saja siapa yang sedang berbicara dengan nya

"Memangnya kenapa?"

"Lo kepo banget sih urusan pertemanan orang" katanya sambil melihat ke arah orang yang berbicara dengannya, dan saat itu pula dirinya membelalakkan matanya terkejut, tak lupa dengan mulut terbuka lebar.

"Ya ampun, mati gue" ya mark jung lah yang berdiri berdiri di sampingnya, dengan tatapan datarnya.

"Saya. .minta ma-af, tadi saya kira. .temen kantor. . maafin saya, saya mohon jangan pecat sayaa" somi sampai berlinang menahan tangis dengan masalah yang ada di hadapkan padanya sekarang ini. Tangan yang bergetar itu bertaut dengan mata terpejam, memohon agar tidak di pecat, nanti dia gabisa ghibah sama besti biduan nya lagi kalo di pecat, pasti bestie biduan nya yang ga lain adalah haechan, pasti sedih.

"Somi lo ngapain heh?!" Entah keberuntungan dari mana tiba-tiba saja haechan datang yang langsung menatapnya dengan pandangan bingung.

Ya bingung lah, ngapain somi berdua-duaan sama mark, mana somi kaya mohon-mohon gitu lagi, apa jangan-jangan somi lagi minta mark jadi sugar Daddy nya??!! Wahh haechan harus waspada nih!

"Gue mau di pecat chan"

"Ohhh"haechan mengangguk paham, tapi sedetik kemudian haechan sadar apa yang terjadi "EHH?LO MAU DI PECATTT?!" tanyanya dengan heboh.

somi mendekatkan diri pada haechan, berlindung di belakang tubuh haechan berharap bisa bersembunyi dari tatapan maut sang atasan, tapi apalah daya badan haechan yang sama kecilnya dengan badan somi itu tak mampu menutupi tubuh sang teman.

Haechan menatap mark dengan wajah garang nya, apa-apaan mark ini! Masa bestie biduan nya mau di pecat. Mentang-mentang mark itu boss yang bisa berkuasa, main pecat ajaa!! Gabisa nih gabisa! Haechan harus ada di pihak somi kalo gini ceritanya. Dua lawan satu, sekertaris dan resepsionis vs boss siapakah yang menang.

Masih dengan haechan yang menatap mark dengan wajah galak nya, tidak tau saja jika mark menahan gemas dengan mimik wajah haechan, bukannya seram haechan malah terlihat menggemaskan.

Sambil berusaha Manahan gemas, mark menggelengkan kepalanya, isyarat jika dia tidak akan melakukannya. Dan haechan tidak percaya itu.

"Heh somi yang bener aja luu??, Orang ga di pecat juga" haechan berpindah ke samping agar badan somi tidak tertutup bandannya.

BOSS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang