R A N T A U

Episode Ketujuh

Ku cari tempat yang ku rasa bisa ungkap perasaan ku.
Aku dekat taman, ada bangku.
Ku suruh mega duduk lalu aku jongkok di depannya.
Tangan kami saling pegang.
Ku tatap wajahnya, wajahnya cantik alami tak bosan ku pandang.
Tiba-tiba dadaku bergetar, jantung berdegup kencang.
Aku memberanikan diri.

Hmm kemarin.. Kenapa bilang kalau aku pacarmu.
Hehehe.. Nggak kenapa?
Kamu suka sama aku?
Diam.
Hmm.. Serius kamu nggak punya cowok?
Angguk.
Mau gak jadi pacarku.
Diam
Tangannya ku cium. Awalnya perasaan ku gak ada, tapi semalam aku mimpiin kamu. Kita jadian dalam mimpiku. Ku harap mimpi itu bisa jadi nyata.

Kamu serius suka sama ku. Kata mega
Iya aku serius. Aku juga sudah izin ke papi mu.
Apa kata papi ku.
Jangan dengar kata papi. Tapi dengar kata hatimu. Kataku
Hati ku bilang iya. Dan aku mau kamu menghapus kata jomblo itu.
Ku cium tangannya.
Maaf bila aku tak bisa ungkap dengan kata-kata romantis. Jujur ini pertama kaliku ungkap perasaan ku cewek.
Gapapa Angga. Aku juga gak suka dengan kata-kata rayuan. Aku suka orang yang jujur apa adanya.

Jadi gimana. Resmi kita jadian.
Iya Angga.
Kamu nggak nyesal
Tidak ada alasan untuk menyesal.
Aku takut, ntar mami mu gak suka aku, lantas kamu putusin aku.
Yang jelas papi se7, lsgian bukan mami ku yang jalani ini. Tapi aku dan kamu.

Kucium lagi tangannya
Dia menangis bahagia. Ku lap air matanya. Tanganku di pegang lalu mengusapkan ke wajahnya.
Aku berdiri dan ingin tunduk menciumnya.

He..hee..awas..awas...
Papinya datang.
Yaelahhh, ganggu aja nih om2. Batinku marah.
Ihh papi gaggu aja.
Ingat apa yang papi bilang semalam.
Iya iya... Papi. Kata mega
Seperti nya mega jengkel. Aku juga.

Pegang tangan boleh, tapi tidak boleh lewat batas.
Iya om.

Aku pegang tangan mega.
Lucunya papinya merangkulku.
Hadeww😒 begitu ketat pengawasan
Teman2nya datang, menghampiri.
Gimana udsh jadian gak?
Mega anggukkan kepalanya.

Om awas om. Kata temannya.
Lalu mereka menyiram kami..
Gila lu pada.
Mereka cium mega, dan bei kata selamat. Lalu serentak bilang. Selamat tinggal jomblo.

Kulihat dari jarak 30 meter. Geng nosasi. Leon, Robby, dan riko.
Kebetulan temen mega ada 3.
Temanmu masih jomblo gak.
Iya. Kenapa
Bentar ya. Kataku
Mau kemana, ku bawa kawanku. Dari pada kawan mu jomblo.
Oh iya iya.. Ide bagus.

Kuhampiri kawanku.
Leon.. Robby, Riko. Bertiga aja?
Iya nih. Kata Robby.
Kesana yuk, ntar ku kenalin cewek.
Ok kata riko.

Setelah mereka kenalan, aku dan mega menjauh. Riko melihat ku sepertinya cemburu. Karena aku pegang tangan mega.

Aku mencari papinya, kulihat dia menghampiri anak laki-laki, seusiaku.
Jangan2 papinya mau kenalan. Timbul di hati ingin kerjain. Ku ajak mega ke tepi. Dan kami berdiri menikmati angin malam. Kurangkul pundanya.
Aku sering sengaja ehem.. Ehemm
Dia melirikku, hanya senyum. Senyum kecut.
Dalam hatiku bilang yes. Tandanya aku menang.
Setelah itu aku menjauh dari papinya.

Mega.. Tau gak. Malam ini mungkin aku orang yang paling bahagia disini
Kok bisa?
Iya. Beberapa hari ini aku sering perhatikan kamu di cafe, dan aku gak nyangka bisa sedekat ini sama kamu.

Dulu aku juga pernah suka seseorang, dari Sulawesi juga. Tapi beberapa tanya2 temannya. Ternyata punya cewek. Makanya perasaan ku kubur dalam. Dan setelah tau ada cowok yang kerja di pencucian itu. Aku dsn teman mecari tau cowok itu.
Terus cowok itu sudah tau nama nya.
Jangankan namanya, wangi parfum nya saja sudah ku tau.
Kenalin dong. Ganteng gak?
Iya ganteng, nyatanya aku lebih dulu suka sama dia.

Tiba-tiba orang masuk di tengah2, merangkul mega dan aku.
Hayo lagi bahas apa?
Papi... Bikin kaget aja deh.
Om.. Dari mana. Dapat gak. Sambil kubisik.
Tangannya mencubit pipi ku.
Aku tak bisa mesra2 dengan mega.

Papi temenin aku,.. Suara manja
Kemana..
Mau pipis.
Tuh cewekmu mau pipis. Tanggung jawab.
Temenin maksud om.
Iya temenin cewekmu.
Om gapapa ku tinggal.
Iya.
Hati2 om banyak brondong. Ntar di culik.
Hahahaa biarin.

Aku mengantar mega, toilet umum agak jauh sih. 100 meter mungkin.
Setelah kami berjalan, mega arahkan di balik pohon pelindung.
Ku lihat agak sepih. Mega ku sandarkan di pohon itu, tanganku di pundanya sementara tangannya di pinggang ku.

Aku sayang kamu mega, sayang banget.
Aku juga angga.
Dahiku sudah bertemu, ku tarik wajahku. Lirik kiri kanan. Lalu ku cium pipinya. Mega hanya diam. Aku makin berani cium bibirnya. Mulutku nempel di bibir tipisnya.
Ku rasakan pegangannya makin erat.

2x ku cium lalu ku ajak ke toilet. Ternyata akal2annya saja, agar terhindar dari papinya.
Angga.. Aku bahagia.
Aku juga mega.

Kami lalu menghampiri om.
Om berbisik padaku. Pulang bercumbu tidak izin. Pipiku di cubit tapi tak sakit.
Dari mana om tau?
Di bibir ada pelembab bibirnya mega.
Aku lap, ku lihat telapak tanganku. Ternyata benar.

Ajak kawan2mu, kita ke kafe. Saya mau ngopi.
Aku dan mega mengajak kawan-kawanku.
Leon berbisik, sumpah cewekmu cantik bro. Itu sudah lama di sukai riko. Tapi riko tak berani.

Setelah ku tau dari leon. Kutanya mega, agar kami tak pegangan tangan di hadapan mereka. Takut menyinggung riko juga. Mega se7 apa yang ku inginkan.

Kami berjalan menuju cafe. Aku di samping om, sementara kawanku di belakang.
Kami bertemu Ateng dan pak bos. Papinya mega mengajak mereka juga.
Cafe itu sangat besar dan rame.
Mungkin karena menunya mantap2.

Papinya memesan 2 meja.
Tapi mega minta 3, aku dan mega hanya berdua. Sedangkan geng nosasi enam orang dengan ciwi-ciwi.
Om, pak bos dan ateng. Mereka bertiga juga

Setelah setengah jam nongki2. Aku izin ke mega. Aku mau ke toilet.
Setelah aku berjalan, kulihat riko izin sama teman-teman.
Fikirku riko, mengikutiku karena ingin kencing juga.

Toiletnya mirip toilet di pertamina. Ada kaca dan wastafel ada 2.
Aku masuk kamar, lalu kencing.
Setelah aku keluar, kulihat riko lagi ngaca. Ku hampiri,

Sudah kencing bro.
Iya. Cewekmu cantik bro. Katanya.
Dia yang ungkapkan perasaan nya ke aku. Makanya ku jalani aja. Aku berbohong agar riko tak marah padaku.

Wah hebat kamu. Pake pelet apa, bagi dong.
Gak pake aku yang kayak gitu bro.
Nyatanya, dia yang nembak kamu.
Itu papinya nge jodohin aku.
Masa, gak percaya aku.
Eh gimana, ada yang nyantol di hati gak sama teman nya mega.
Ada sih. Tapi kulihat dia lebih suka Robby.
Kalo robby suka gak sama dia.
Kayaknya gitu bro.

Ntar ku tanya mega, mungkin masih ada temannya.
Cantiknya bro kalo perlu kayak mega.
Siap... Kataku

Ternyata riko sudah lama menyukai mega, namun tak berani ungkapin perasaan nya.
Ayo lanjut, lebih seruu lagi nih..