Episode Tigapuluh Lima

158 19 5
                                    

************************************
************************************
************************************************************************
************************************

Matanya melotot, dan nafasnya memburu. Betul2 dia haus kali
Sekarang tidur di sofa itu.
Ok. Pisaunya disimpan dulu.
Tiduran dulu.
Iya iya ini kulakukan semua.

Nah gitu dong.

Sambil mendekat, aku hendak bangun namun di cegat.
Pelukannya erat, nafasnya memburu. Aku takut kalo orang ini membunuhku.

Gak usah takut, om gak makan orang kok.
Om isap pelermu ya.
Tapi om...
Ssstttt.... Rasakan aja, enak kok.
Tapi aku gak biasa.
Makanya coba.

Aduhh gimana ini... Ya allah... Tolong hamba.. *dalam hati aku berdoa.

Om itu duduk di lantai, sambil mengusap pelerku.
Belum lama di sentuh, sialnya pelerku tak bisa komfromi. Aku marah dalam hati.

Perlahan pelerku berkedut²...
Om itu tersenyum jahat.
Mmmppp sambil menjulurkan lidahnya.

Lidahnya di goyang2kan gitu.. Bagaikan ular.
Om ini ganteng tapi caranya tak ku suka.

Di berdiri menuju kaki ku. Jari2ku diisap2..
Aku kepikiran film psikopat. Janga  sampe jariku mau di makan.

Enak gak..
Tidak sama sekali..
Om lanjut ya.

Setelah semua jariku diisap, dia lanjut menjilat kaki ku naik sampai ke paha.
Pelerku makin berkedut2.

Om kelihatan senang, karena birahi ku naik.
Tangannya meraba pelerku dan di genggam begitu kuat. Aku merasa sakit. Sampe aku teriakk.

Sssttt ribut...
Tapi jangan pegang erat sakit.
Iya iya

Pelerku langsung di lahap
Hm'mmmm desahanku mulai keluar...
Enak mulai ku rasa. Aku gak munafik namun ku tahan.
Biar gak kepedean.

Baru beberapa x keluar masuk mulutnya.

Pahhh.... Bapakkk...
Om... Om.....
Suara cewek dan anak..

Aku sangat berterima kasih pada sang khaliq.

Ommm.....
Bapak....
Iya tunggu....
Sini masuk kamarku... *nada pelan.
Gak ahh...
Awas ya...
Apa coba. Aku teriak nih.

Masuk kamar cepat... Katanya.
Aku mengambil pakaianku, lalu beranjak menjauh.
Dia pake pakeannya juga dan hendak buka pintu.

Setelah buka pintu,
Cewek pakaian SMA dan anak berpakaian SD masuk.
Bapak ngapain kok lama.
Iya om, aku kepanasan diluar.

Anu itu tadi..
Aku berlari keluar... Mengambil belanjaan ku dan sepeda ku dorong...
Di jalan aku bersumpah2 tdk ingin temui dya lagi.

Setelah 10 meter. Aku mengayuh sepeda ku. Memasuki gang amanah.
Aku masih keringat dingin.

Sejujurnya aku juga nafsu banget sama tuh orang tp gayanya tak ku suka.

...
...

Aku melewati tetangga baruku, dia menyapaku namun tak ku jawab.

Aku sampai rumah, sepeda ku simpan di teras.
Ku ketuk2 pintu begitu keras. Sampe tetangga mulai heran melihat tingkahku. Padahal tak biasanya aku begini.

Iya Yan... Bentar abang pake sarung dulu.

Dari mana Yan... Sampe keringat gitu...
Anu bang... Tadi....
Kamu kenapa, kamu sakit ya....
Mama feby kemana bang.
Tadi keluar pake motor.

R A N T A UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang