Episode 27

225 18 2
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^^

Idris makin bebas, mulai mencium dan menjilat ketek mustafa.
Ssshh enak sayang kata mustafa.
Setelah lama ciuman.
Mustafa ajak idris ke rumahnya, karena dia takut putri nanti bangun dan melihat mereka bercinta.

Karena rumah mereka hanya berjarak 10 meter. Mereka lewat pintu samping, Mustafa pake celananya tanpa cd, sedangkan idris cuma pake sarung.
Baru keluar pintu, mustafa menarik idris ditempat gelap, lalu mulut idris diserang dengan ganas. Sedang tangan di bawa mencari daging hidup.

5 menit ciuman, mustafa mengajak idris.
Sesampai didalam rumah, sarung dilepas dan celana mustafa idris yang buka. Baru sampai lutut, kontol di genggam dan celepott.. Kontol dikulum..

Ohhh shhh akhh... Suara mustafa mulai keluar... Mustafa hanya heran kenapa idris mau berani isap kontol. Padahal setau mustafa, idris pecinta wanita.

Kontol di sepong2...
Suara mustafa makin jadi...
Buka sampe di bawa sayang. Kata mustafa.
Iya sayang, idris menanggapi.

Dilantai keramik mustafa terlentang, lalu idris menindih lagi. Kontol saling gesek, sedang mulut beradu.
2 bapack2, yang selama ini nafsunya terpendam kini akhirnya bebas dilampiaskan.

Kamu balik sayang saya mau isap kontolmu. Kata mustafa.
Idris nurut. Dan celepott...
Ternyata kontol idris tak muat masuk, tapi idris menggoyang pinggulnya.
Kontol berhasil masuk, semua kontolnya tenggelam dimulut mustafa.
Sedangkan idris setengah mati juga, karena pinggul di naik turunkan juga. Sehingga kontol mustafa sampai ke tenggorokan idris.

Berapa lama menyepong kontol.
Idris minta di sodok.
Mustafa pun manut. Idris masih menindih mustafa, dia mengambil ludah lalu di gosok ke lubangnya. Dia tak lupa meludahi kontol mustafa.

Idris mulai goyang..
Mustafa juga pinggul di goyang keatas.
Akhh enak pak kontolmu, panjang dan besar.
Lubamu juga mantap sayang.
Iya pak.. Enak sekali...
Karena pake ludah, suaranya merdu sekali..

Idris sedikit2 ingin mencium mustafa, sangking nikmatnya dia rasa.
Setelah lama, idris membelakangi mustafa, idris menggoyang pinggulnya lagi. Kontolnya naik turun..

Akhhh akhh akhhh uocsss shhh...
Enak pak kontolmu... Shhh akhhh...
Puasin saya pak...
Iya sayang...

Tok... Tokkk...
Suara ketukan di pintu kios idris.
Pak idris...!!!
Suara teriakan, memanggil2 bapak putri.

Ganggu saja. *Mustafa
Iya pak,.
Sepertinya dia kenal baik dengan kamu pak.
Iya sebentar ya, saya ke kios dulu.
Jangan lama-lama sayang *Mustafa

Idris mengambil sarungnya dan memakainya lagi.
Idris lupa lap keringatnya yang basahi tubuhnya.

Pak idris!!?
Iya sebentar,.
Hmmm.. Eh pak solihin. (polisi).
Pak idris sudah tidur!?
Iya dari tadi.
Maaf sudah ganggu,.
Emmm iya.

Tapi kok keringatan!?
Iya pak, kipas angin rusak jadi kepanasan. Sepertinya ada perlu.
Iya pak, mau beli rokok.
Rokok apa pak!?
Sampoerna 2 bungkus, dan kopi kapal juga gula sekilo.

Mau begadang kayaknya ini pak.
Iya pak idris, kami menangkap tersangka di desa sebrang.
Kasus apa pak..!?
Oh itu, sepertinya rampok. Tapi ketahuan oleh warga.

Oh...
Iya pak, hati-hati. Kiosnya di kunci rapat2. Biar maling tak bisa masuk.
Emmp iya pak, terima kasih sudah ingatkan.
Ini Rokok, gula dan kopinya.
Ini pak uangnya.
Sebentar kembalinya.

Hmm iya, itu sepedanya kok tidak di kasi masuk pak?!
Oh itu sepedanya bapak asep.
Bapak asep!!?
Iya pak, yang itu rumahnya..
Ouhh yang orang Selayar itu ya, yang tinggi dan ganteng orangnya.

Hah... Ada apa, pak solihin memuji bapak asep.

Bapak tumben memuji orang, laki-laki lagi.
Iya kan, memang ganteng di tambah bulu dadanya menggoda.
Bapak suka ya. *idris
Ta kalo dia mau sama saya, saja tidak menolak.
Hahh!?? Pak solihin kan sudah punya istri.
Iya pak idris, sepertinya saya bosan dengan wanita.

Pak solohin sepertinya memancing2.
Namun idris, masih jaga image.

Pak idris, pernah lihat kelamin bapak asep!?
Tidak pak. Kenapa memangnya!?
Masa tetangga dekat, tidak pernah lihat!?
Hmmpp oh iya saya ingat, saya pernah lihat di saat pakai celana tipis. Kelaminnya terlihat jelas dari luar, sepertinya panjang dan besar.

Ouhh enak sekali diisap tuh pak.
Hahhh...!?
Pak idris belum pernah coba!?
Belum pak, memangnya enak betul?.
Iya pak idris.. Pak idris harus coba.

Idris sengaja menguap, agar pak solihin beranjak pergi. Namun pak solihin selalu merayu2 idris.
Bahkan berani meraba punya idris.
Karena idris masih terus menerus mengingat bapak asep. Burungnya tetap ngaceng.

Punya bapak hidup.
Anu... Anuu... Hmmm saya mau kencing pak. Burung saya hidup kalo mau kencing, pak. Kata idris
Kencing di mulut saya pak. Saya minum.
Tidak pak, saya tidak bisa.
Bukannya bapak sudah lama duda. Pasti merindukan orang yang mau isap punya bapak.

Karena lama menunggu, mustafa datang mengambil sepedanya. Dia hanya mengenakan handuk tanpa cd.

Eh pak solihin, beli apa pak.
Ini saya beli rokok, bapak asep belum tidur!?
Tadi sudah tidur, tapi saya ingat sepeda saya.
Padahal saya sudah mau masukkan ke kios. Kata idris.
Makasih pak idris.

Dari tadi saya merayu pak idris.
Merayu untuk apa, pak. (mustafa heran).
Tidak, saya mau ajak ke polsek.
Ohh... Saya kira apa.
Bapak sudah mau tidur ya!?
Kenapa pak polisi.. (mustafa bertanya).
Saya mau silaturahmi ke rumah bapak, sekalian mau buat kopi ini.
Ohh lain kali saja pak, istri saya ada di rumah. Tidak enak, ada bertamu. Apalagi ini sudah larut malam.

Bapak mau beli apa lagi, saya sudah ngantuk sekali. *idris
Saya juga pamit, pakpol, pak idris.
Iya bapak asep. Saya juga sudah ngantuk. Kata idris
Ohh maaf ya bapak asep, bapak putri,. Mungkin saya juga sudah di tunggu2.
Oh iya pak. (serentak menjawab).

Akhirnya pak solihin pergi.
Mustafa sudah ngantuk dan tak bisa melanjutkan percintaannya yang tertunda.

Oh iya bapak asep...
Kenapa pak idris.
Saya mau kasi tau, kalo pak solihin suka sama bapak.
Masa, tidak percaya saya.
Benar pak, saya saja tadi di rayu. Kontol saya, mau dia isap.
Coba bilang dari tadi, kita bisa nain bertiga.
Memang bapak asep mau...
Mau, bagaimana kalo bapak putri.
Saya masih bingung, berdua saja sudah capek. Bagaimana kalo bertiga.

Lain kali ketemu, ajak ke rumah. Kita main bertiga.
Hmm iya pak. Jadi hidup punya saya bapak asep.
Di kocok saja pak. Kalo saya sudah ngocok tadi. Karena menunggu terlalu lama.
Ohh maaf ya pak.
Tidak apa-apa, bapak putri. Saya pulang dulu, sudah jam 1 lewat.
Iya bapak asep.

Bapak asep pulang membawa sepedanya, sedangkan idris mengunci kiosnya. Dan kebelakang kios. Karena rumahnya, tepat di belakang kios.
Sebelum tidur, bapak putri ngocok dulu membayangkan percintaannya tadi bersama tetangganya.
Dan dia juga membayangkan bagaimana jika mereka bercinta 3 orang.

Akankah Pak Solihin, idris dan mustafa bercinta!!
Lantas siapa yang di tusuk, atau siapakah yang nusuk.

R A N T A UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang