8.1 minggu

4.8K 104 0
                                    

°°°

"Ly"

"Ngapa si Lo udah mau pulang juga jangan jangan Lo kesambet nih tadi abis dihutan"

"Ly"

"Apa raaa??"

"Guu..guu..aaa"

"Apa raaa kenapa dah, ngelamun lagi dah lah ayoo, kita sama ayang Dirga pulang nya dianter, nanti di jemput pak Anto supir Lo"

Lily pun menarik aera, ntah kesambet setan mana ini anak dari tadi hanya memanggil namanya ly ly ly, heran di apain si ni anak(?)

"Eh ayaann..emm kak Dirga kok disini?, Gak nganterin kita?" Tanya Lily

"Tidak, yang akan mengantarkan kapten"

'hah, ARGA donggg????!!!?'

"Ly" bisik aera.

"Apa si Ra, emm ya udah ya kak pamit dulu"

"Iya".

Dirga ini benar benar tipe cowok yang friendly cuman susah di dapatkan. Lily sepertinya akan bersikap bodo amat saja bukannya menyerah cuman malas aja untuk mengejar lagi biar kanlah. Bahkan nomor pun mereka tidak bertukar.

"Ly" cicit aera sambil menarik baju Lily.

"Eh kak Arga kebetulan banget nih yang nganter kakak"

Arga pun langsung memasukkan koper kedua gadis tersebut ke bagasi mobil.

"Hm silahkan" sambil membuka pintu belakang.

"Ra ayo naik"

Ketika Lily sudah naik di kursi belakang, tiba tiba Arga langsung menutup pinta nya.

Brak..

"Kamu di depan" ucap Arga sembari membuka pintu depan.

"Emm itt..uuu aeeeraa d-iii belakang aja"

"..." Arga hanya diam tanpa merespon hanya dengan tatapan pun aera tentunya paham kalau Arga memerintahkan nya untuk naik di depan.

Setelah aera naik Arga pun naik. Lily yang paham betul dengan situasi mereka berdua langsung berpura pura tidur di belakang.

"Ly" panggil aera minta bantuan agar suasana tidak hening karena Lily lah yang biasa mencairkan suasana.

"Tidur, biarkan"

Hening.

Aera benar benar mati kutu Sekarang tidak tau harus membahas apa, Arga pun sama ia tidak pernah tau bagaimana caranya memulai pembicaraan.

'mereka bener bener ya gua udah pura pura tidur gaada bahas apa apa? Ini juga kenapa jalan nya rusak banget please ini kepala gua kejedor kursi, pelan pelan bisa gak si Argaaa' keluh Lily dalam tidur pura pura nya.

"Ehem"

Aera yang sedang memandangi pemandangan dari jendela mobil hanya mampu mematung.

"Aera" panggil Arga lirih.

"Ya" jawab aera tanpa menghadap Arga.

"Kalo ada yang ngajak bicara tatap mereka"

'mampus, Lo gak tau apa ini jantung gua udah disko, diem diem aja kan bisaa!!?!!'

Aera menoleh ke Arga, Arga yang sedang menyetir pun menoleh sebentar lalu tersenyum simpul.

'manis banget kalo senyum!!!'

'jantung please tahan Lo kuat kok!!'

"Saya belum tahu jawaban kamu bagaimana?"

"Ja-..waaban a..paa mas?"

ARGAERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang