7. 'nakal' & 'manis'

7.6K 126 0
                                    

°°°

Saat ini mereka sedang berkumpul dengan para tetua desa, aparat dan yang lainnya.

Sekarang sudah pukul 19.00 sudah malam memang cuman di karenakan para staff medis ada hal yang harus di laksanakan besok jadi penutupan dilaksanankan langsung malam ini.

"Baik terima kasih semuanya bla bbla bla BLA...."

Ucapan yang BANYAK sekali ya benar banyak sekali yang di ucapkan pak kades tersebut membuat aera cukup mengantuk sekarang untung saja desa tersebut menyajikan hidangan yang enak jadi ucapan para tetua hanya ia hirau kan hahaha dasar memang anak muda.

"Ra Lo udah ngobrol lagi sama kak Arga"

"Emmm belom" ucapnya sambil asik makan sate.

"Makan Mulu neng sana ucapin salam perpisahan kek apa kek, itu dia di deketin terus sama ulat bulu"

"Malesss, lagian biarin aja"

"Dia ngelihatin Lo tau dari tadi kaya minta tolong"

Jadi teringat malam kejadian memalukan terjadi, ya Arga saat ini sedang menatap aera memelas minta tolong untuk di selamat kan dari Nisa yang terus menempel pada lengannya.

'Udah di lepas tetep aja mepet!'

"Biarin dia nya aja gak usaha kok malah keenakan"

"Lo tuh yah di rebut nangis nanti gua ga tanggung jawab"

"Sana kak coba deketin ayo" via juga memberi semangat pada aera.

"Ish males banget tau!!"

Aera pun dengan langkah yang malas berjalan menuju Arga tinggal 5 langkah lagi padahal tiba tiba.

"Ra sini Ra" ucap Rangga memanggil.

Ya Rangga dokter muda yang pada saat itu minta nomer aera. Rangga memang suka aera dari awal ia melihatnya, cuman dia yang profesi nya sebagai dokter tentu harus profesional pada pekerjaan bukannya mengejar gadis(?)

"Eh iya rang"

Aera pun dengan tengil menatap Arga dan di tatapan itu aera seolah berkata 'byee wlee'

Aera malah asik mengobrol dengan Rangga padahal jarak aera dan Arga duduk hanya terpaut beberapa kursi saja.

'nakal' batin seseorang (?)

"Aduh aduh Rangga ya diem diem ternyata cewek nya cantik" goda pak Adi selaku dokter senior Rangga.

"Ehh eh bukannmm" belum sempat mengkonfirmasi aera sudah di potong perkataannya oleh Rangga.

"Hahaha iya dong gamau kalah sama pak Adi yang istrinya cantik"

"Bagus bagus kamu memang junior yang pandai ahajah"

Aera mulai tak nyaman tentunya di tanyain banyak pertanyaan tidak jelas oleh pak Adi dan para rekan dokter lainnya.

Brakkk...
Suara Arga menggebrak meja.

Ia pun melepas cekalan Nisa.

"Maaf saya akan berpatroli sebentar"

Arga pun langsung pergi tanpa menghiraukan teriakan Nisa yang memanggil namanya.

Nisa awalnya mau menyusul cuman teman teman nya melarang karena melihat Arga yang sedang marah.

"Emm Rangga" bisik aera

"Iya kenapa Ra?"

"Gua duluan ya kesanan" tunjuk aera ke tempat Lily dan via.

"Eh iya, eh Ra kok chat gua ga di balas" aera baru berucap syukur padahal tapi Rangga sudah mencegat tangannya.

"Emm emmm ituuu hp gua rusak"

ARGAERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang