02. Restoran Kecil

401 35 1
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

***

Mata Mahika memandang wajah orang yang sedang mengajaknya mengobrol saat ini, namun satu sisi Mahika juga melirik seorang pria yang duduk tepat di depan pintu restoran dengan tangan yang berpangku pada dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Mahika memandang wajah orang yang sedang mengajaknya mengobrol saat ini, namun satu sisi Mahika juga melirik seorang pria yang duduk tepat di depan pintu restoran dengan tangan yang berpangku pada dadanya.

"Em.. K-Kak.. Perkenalkan saya.. Fian.. " Mengulurkan tangannya pada Mahika yang tengah duduk di sampingnya.

"Ya.. " Tanpa menjabat tangannya Mahika hanya diam dan berpaling kembali.

Fian tampak sedikit kesal, namun ketika melihat wajah temannya yang memberikan isyarat untuk tidak mengganggu Mahika. Fian langsung diam dan kembali tenang, menyeruput teh hangat yang ada di depannya.

"Dan itu.. Bang... "

"FIAN! " panggil pria tersebut yang langsung di tanggapi oleh Fian yang segera menghampiri nya.

Kedua pria tersebut mengobrol dengan sangat serius, tidak diketahui mereka sedang membahas tentang apa tapi mereka sangat serius.

Fian berjalan ke arah meja pemesanan dan berbicara kepada pemilik restoran, lalu pria tersebut menelpon seseorang. Tampaknya mereka ingin menyerahkan Mahika kepada pelayanan sosial.

Mahika berpikir keras bagaimana ia kan keluar dari dalam restoran ini, sedangkan pria tersebut duduk di depan pintu mengawasi dirinya yang kedinginan.

"Bang lu kenapa nyelamatin dia, seharusnya biarin aja di tengah laut sana, biar jadi putri duyung kayak di film-film itu Bang" Cetus Fian mengikuti langkah pria tersebut.

"Bego nya becanda sampe realistis ya Fian" Jawab pria tersebut dengan sinisnya.

"Hehehe, habisnya cantik tapi galak" Sindir Fian sedikit keras pada Mahika.

"Gue dengar " Sahut Mahika dengan tatapan tajam pada Fian yang mengejeknya.

"Kamu gak mau ganti baju?? " Tanya pria tersebut berdiri di depan meja Mahika.

"GAK"

"Kamu udah kedinginan gitu, ini pakek hoodie saya saja " Tawar pria tersebut melihat Mahika yang gemetaran menggigil kedinginan.

Fian hanya diam menatap keduanya, hujan tidak kunjung redah. Sudah hampir 40 menit mereka bertiga bertahan di restoran.

"Bang gimana? Masih nunggu? "

"Sabar Fi"

"Gua ambil mobil aja ya, udah mau malam bang. Perjalanan jauh "

"Tenang aja Fi"

Meletakkan hoodie di atas meja dan mendorongnya ke arah Mahika yang sudah kedinginan "Ini ambil, ganti di belakang sana " Pintanya, lalu di turuti oleh Mahika yang langsung berjalan menuju belakang restauran.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang