03. Pria Penolong

391 32 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

Pria itu hanya diam memandang Mahika yang pergi begitu saja, senyum terakhir yang diberikan nya itu bukan senyum tanda terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu hanya diam memandang Mahika yang pergi begitu saja, senyum terakhir yang diberikan nya itu bukan senyum tanda terimakasih. Namun senyum dari seorang wanita yang paham akan masalahnya, harus bagaimana ia bertindak sendiri.

Drrrrt drrrrt
Nada dering ponsel berbunyi, terdapat sebuah nama muncul di layar ponselnya. Pria itu langsung tersenyum seraya mengangkat panggilan di ponselnya.

"Assalamu'alaikum umma, apa kabar?? " sapa pria itu pada seseorang di seberang sana yang tak lain adalah ibunya sendiri. Almira Wirdania.

"Wa'alaikumussalam, abang kenapa belum pulang kesini? Umma kangen tau "

"Hehehe masih sibuk umma, cuti juga dapatnya cuma sehari. Kalau sehari cuti kata ayah tidak boleh pulang, buang-buang waktu lebih baik memperbaiki diri dan menambah wawasan atau pergi refreshing begitu kata ayah " ucapnya.

"Hm.. Jadi gak kangen umma nih?? "

"Kangen lah maa, kangen masakan umma, kangen disuapin umma, kangen diba-"

"Bacain surah Al-Qur'an sama umma!! " Sahut Fian menyambung percakapan antara pria tersebut dengan ummanya.

"MasyaAllah ada adek ternyata.. Lagi sama abang yaa adek "

"Iya ummaa!! Minggu depan kami pulang ummaa!! Janji minggu depan ya ummaaa!! " Sahut Fian lagi.

Pria itu hanya tersenyum melihat tingkah laku adik lelaki satu-satunya ini, bagaimana tidak. Sudah dewasa dan mempunyai pekerjaan yang mapan tidak melunturkan sikap manjanya pada ibunda mereka berdua.

Yah terkadang ada sedikit rasa kesal pada adiknya ini, namun rasa kesalnya masih kalah dengan rasa sayangnya pada saudara kandung satu-satunya ini. Sudah biasa abang beradik ini berdebat karna masalah sepele atau masalah pekerjaan.

"Iya-iya nanti umma masakin makanan kesukaan adek sama abang, jadi cepat pulang ya. Ayah sama umma kangen loh "

"InsyaAllah umma, kami pulang minggu depan kalau tidak ada berhalangan dalam tugas"

"Iya sayang.. "

"Umma.. Kalau begitu abang tutup dulu ya, mau balik nih. Nanti abang telpon lagi kalau sudah sampai, takut kemalaman "

"Iya, hati-hati ya abang, adek.. Pelan-pelan nyetirnya. Kalau capek istirahat dulu "

"SIAP!! Ummaa cantik" ucap Fian yang langsung tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapih kepada abangnya.

"Assalamu'alaikum umma.. " Serempak keduanya.

"Wa'alaikumussalam abang, adek.. "

Pria dengan tinggi 178 cm, wajah tampan serta berkharisma. Rambut cepak ala militer serta postur tubuh yang tegap, dia adalah Mahija Biantara Al-Ghifari. Mahija Biantara Al-Ghifari adalah seorang perwira muda lulus terbaik dari Akademi Angkatan Udara atau biasa di singkat AAU yang berada di Yogyakarta. Mahija saat ini berpangkat Letnan Satu (Lettu) di kesatuannya, Mahija Biantara Al-Ghifari tergolong senior yang cukup famous dari semasa berada di Akademi dahulu.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang