10.Dirgantara's

330 23 1
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم
.
.
"Sandyakala" Aksa dan Amerta
Karya : Ms_nyms

***

Menjelang sore hari para prajurit sedang bermain sepak bola di lapangan, ada juga yang sekedar berolahraga atau sekedar menonton sepak bola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjelang sore hari para prajurit sedang bermain sepak bola di lapangan, ada juga yang sekedar berolahraga atau sekedar menonton sepak bola. Mahija saat ini sama dengan prajurit lainnya, duduk bersantai di atas rumput bersama para cecurut nya yang selalu mendampingi nya. Kalau ditanya Mahija saat ini tertekan atau tidak, tentu saja sangat tertekan.

Sepertinya hidup Mahija hanya untuk merasa tertekan karna adiknya Fian ditambah lagi para anggota nya itu, ia hanya tersenyum secara terpaksa setelah uang yang ada di dompetnya dikuras para cecurut nya.

"Terimakasih ndan traktiran nya.. " diikuti anggukan dari Jaka, Hansen, dan Yusuf. Mereka terlihat bahagia setelah memborong jajanan yang lewat di depan Lanud. Dengan tangan yang penuh ke tiga anggota nya itu membawa bungkusan yang sangat banyak.

Mereka sama sekali tidak menawarkan kepada anggota lain untuk bergabung dengan mereka, mau bagaimana lagi Mahija terlanjur mencekoki mereka dengan traktiran yang selalu ia janjikan setiap hari sabtu sore. Sejak pertama bergabung dengan kesatuan Mahija sempat kebingungan harus bagaimana dalam menghadapi para bawahannya, namun berkat mereka bertiga Mahija terbantu dalam bertugas.

"Ndan, nyuantiii malam lagu aapa? " Hansen dengan makanan yang penuh di mulutnya. Yusuf dan Jaka menatap Mahija yang masih memandangi para prajurit yang sedang asik bermain sepak bola.

"Hm.. " jeda Mahija dengan tarikan nafas yang sangat dalam " Resah jadi luka. " menyelesaikan ucapannya secara singkat.

"Wih jadi anak senja kita hari ini, apa tu Jak istilahnya.. Adduh aku lupaa " Hansen yang menepuk-nepuk keningnya. "Indie." sahut Jaka dan Yusuf bersamaan.

"Ya indie.. " Hansen menyetujui ucapan Jaka dan Yusuf, mengangguk memberikan ibu jarinya.

"Yaudah saya mau balik ke barak dahulu ya, mau mandi. Kalian belakang saja nyusul nya" titah Mahija yang beranjak dari posisi duduknya.

"Siap ndan.. " trio JHY menjawab bersamaan, melanjutkan mengunyah cemilan sore yang dibeli kan oleh Mahija tadi.

Mahija berjalan sendirian menuju barak dengan kaos berlengan pendek dan celana pendek, ia berjalan menggunakan sendal jepit. Satu tahun sudah setelah wanita yang membuatnya khawatir itu menghilang ntah kemana, hanya bermodal tempat kerjanya yang ia dapat dari pihak rumah sakit ia menelusurinya. Namun nihil, wanita itu tidak bekerja lagi disana.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang