21. Pilon

209 17 2
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم
.
.
Sandyakala "Aksa dan Amerta"
Karya : Ms_nyms

***

"Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi ku langsung.. "

"Gak usah nyanyi, langsung berangkat lama kali pakek acara nyanyi pula" Potong Fian yang baru saja lewat. "Jangan lama sampai di anggar, Sen!"

"Siap" Berjalan pelan keluar dari dalam barak.

Hansen kembali bernyanyi, Fian yang mendengar suara Hansen langsung menoleh kembali ke arah belakangnya. Ia hanya bisa menggeleng kan kepalanya, sudah bingung harus bagaimana lagi dengan salah satu anggota nya itu.

"Dulu aku bercita-cita menjadi seorang prajurit muda, berdiri dengan gagah perkasa, menunaikan tugas mulia, kini aku sedang ditempa di Lanud Adi Seomarmo" tetap berjalan meninggalkan barak asrama. "Lupa kawan lupa saudara, lupakan saja semuanya "

Hansen hanya tersenyum sembari bernyanyi,suara bergema di dalam barak kesatuan.

"Walau badan sakit-sakit, sampai masuk rumah sakit, saya tahan menderita, siang malamku ditempa, walau diriku ditempa, gembira-gembira selamanya.. "

"Sen!! "

"Siap bang! "Hansen berlari mendekat ke seorang pria yang tengah berada di parkiran motor, Mahija.

"Letda. Fian di barak kah? "

"Siap"

"Saya kasih tugas dulu kamu "

"Siap"

"Saya besok tidak di asrama, jadi tolong awasi beberapa prajurit yang baru masuk kesatuan kemarin untuk latihan di lapangan sama Letda. Fian bisa? "

"Siap bisa ndan, oke "

"Yasudah, saya mau ke barak dahulu. Lanjutkan nyanyi nya "

"Siaap hehehe " Hansen kembali berjalan menuju anggar pesawat, tempat dimana seluruh prajurit langit akan melakukan simulasi terbang hari ini.

Suasana anggar memang sedikit panas, namun angin hari ini cukup kencang dan membuat udara disekitar anggar pesawat sejuk.
Tampaknya beberapa prajurit sedang mengecek mesin pesawat dan beberapa lagi sedang bersiap untuk latihan terbang, Jaka dan Yusuf juga sudah berada di anggar.

"Kemana Letda. Fian?? pesawat nya udah siap terbang ini" tanya seorang wanita dengan seragam pilot tempur.

"Siap, masih di barak senior" jawab Yusuf diikuti sikap sempurna.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang