17. Senandika

261 21 5
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم
.
.
Mencintai sewajarnya karna yang hadir belum tentu takdir.

-Ustadz Hanan Attaki-

***

Pagi ini dengan udara yang sedikit sejuk, para prajurit sudah berolahraga pagi setelah melaksanakan sholat subuh bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini dengan udara yang sedikit sejuk, para prajurit sudah berolahraga pagi setelah melaksanakan sholat subuh bersama. Mahija sedang merapihkan ranjang tidurnya yang beralaskan terpal berwarna khas hijau army, ia melihat ke arah luar tenda cuaca hari ini seperti nya sangat cerah. Hari esok adalah hari terakhir mereka berada disini, urusan merenovasi rumah warga sudah di urus oleh pihak pemerintah dan team penggalangan dana.

Hembusan nafas yang sangat dalam terdengar, Fian yang masih tidur di ranjang tepat di sebelah Mahija.

"Fian.. " panggil Mahija, tidak ada jawaban terdengar dari adiknya itu. "Letda.Fian"

"Siap.. " Dengan suara khas bangun tidur, Fian akhirnya menjawab panggilan Mahija.

Mahija melempar satu kotak kecil susu rasa coklat pada Fian yang baru saja bangun, ia melihat pakaian yang sedang dikenakan oleh Fian sangat kotor. Bahkan sepatu pdl tidak di lepas oleh Fian.

"Jam berapa pulang tadi malam? " melepas sepatu PDL yang masih terpakai di kedua kaki adiknya ini, jangan tanya aromanya bagaimana. Tentu saja lebih baik mabuk stella wangi jeruk.

"Jam 2 pagi baru selesai dari sana, gua ngantuk bang. Izin ya, gua mau lanjut tidur lagi" kembali merebahkan dirinya diatas ranjang.

"Astagfirullah, bangun Fian. Gua laporin umma lo ya tidur lagi, mandi sana ganti baju lo tu. Ganti baju dinas lain "

"Baju dinas gua habis bang, belom di cuci"

"Astagfirullahalazim, dimana baju lo? Pakai baju trening saja sana. Mandi "

"Di dalam tas gua, dibawah sini " Menunjuk kearah bawah ranjang yang sedang ditiduri oleh Fian.

"BANGUN!!" sentak Mahija yang langsung membuat Fian tersadar, segera ia membawa perlengkapan mandi dan baju ganti ke kamar mandi mushola.

Mahija segera membawa tas Fian yang berisikan pakaian kotor yang sudah di seleksi nya serta pakaian dirinya untuk segera dicuci nya, Ia berjalan membawa tas dan plastik kresek yang berisikan detergen dan pewangi. Hanya ada baju dinas dan beberapa kaos serta celana pendek dan panjang.

"Mau kemana nak? " tanya seorang wanita paruh baya, berumur sekitar 50 tahunan.

"Mau mencuci baju dinas bu" Jawab Mahija.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang