13. Mushola

235 21 1
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم
.
.
"Sandyakala" Aksa dan Amerta
Karya : Ms_nyms

***

Beberapa bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian

Hari minggu di akhir bulan menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh para anggota Mahija dan Fian. Mereka sudah merencakan sebuah perjalanan singkat seharian berlibur di sebuah pantai yang lumayan sering mereka kunjungi, namun untuk pertama kalinya mereka berangkat bersama-sama setelah selama ini hanya di perintah hanya dua orang saja setiap dua minggu sekali ke sana.

Suara riuh di belakang barak, para prajurit pleton Mahija yang sedang bercanda pada anggota prajurit lain yang tidak bisa ikut dalam liburan singkat mereka. Wajah-wajah yang sangat mendambakan suasana pasir pantai dan air laut menjadi sebuah kesan yang bermakna singkat namun terkenang selamanya.

"HAHAHA TIDAK IKUT" ejek Jaka yang sudah bersiap dengan tas kecil bermotif loreng.

"Bang jangan begitu.. " ucap seorang prajurit yang hanya duduk memandangi mereka yang tengah bersiap.

"Piket dulu kau, baru nyusul kau sama si gundul pacul siang nanti "ujar Hansen yang menepuk bahu adik asuhnya itu. " Nanti sampai sana jam makan siang pastinya. Sudah nikmati saja piket pagimu sampai jam 12 siang nanti "

Hanya ada tarikan nafas yang sangat dalam, Mahija kini sudah siap untuk berangkat. Mereka berangkat jam setengah 3 pagi dini hari agar bisa melaksanakan sholat subuh di sana.

"Sudah semuanya? "

"Siap sudah ndan.. "

"Angkut makanan dan semua kebutuhan kita selama disana seharian nanti. " perintah Mahija pada anggota nya yang langsung bergerak mengangkut semua makanan ke dalam mobil.

Mereka menggunakan mobil pribadi yang 3 mobil diantaranya mereka sewa dari travel agent terdekat, sengaja Mahija tidak menggunakan fasilitas militer agar tidak terjadi permasalahan internal.

Semuanya sudah berada di dalam mobil termasuk Fian yang sudah duduk di sebelah kemudi mobil Mahija, Ia duduk menunggu Mahija yang akan menyetir.

"Nanti jam 12 siang langsung berangkat saja naik bus atau taxi, jangan malas-malasan bertugas. Ngerti Jul ?" peringat Mahija pada anggota nya yang berdiri mengantarkan Mahija dan anggota lainnya di halaman parkir asrama.

"Siap"

"Ini uang taxinya, selamat bertugas " ucap Mahija sembari memberikan beberapa lembar uang 100 ribuan pada anggota nya.

"Ndan.. Tapi.. "

"Sudah pegang saja, buat Jaga-jaga. Uang rayon kan belum turun " Mahija langsung pergi meninggalkan anggotanya itu yang masih berdiri di halaman parkiran.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang