09. Rumah Sakit II

314 28 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

.
.

"Sandyakala" Aksa dan Amerta
Karya: Ms_nyms

***

Mahija memperhatikan setiap gerak-gerik seseorang yang ada di depannya, tanpa suara selama hampir 30 menit Mahija duduk di posisi yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahija memperhatikan setiap gerak-gerik seseorang yang ada di depannya, tanpa suara selama hampir 30 menit Mahija duduk di posisi yang sama.

"Enggh.. "lenguhan suara Mahika.

Mahija langsung beranjak dari tempat nya duduk, keluar dari ruangan tanpa berkata apapun sebelum Mahika benar-benar sadar dari siumannya.

Ia duduk di bangku lorong rumah sakit, meninggalkan Mahika sendirian di ruangannya. Wajahnya kini berubah dari semula yang khawatir menjadi lebih tenang setelah melihat Mahika yang mulai tersadar.

"Lah, mana si jin tomang. Kemana lah ni orang" ucap Fian bertanya pada dirinya sendiri, setelah memasuki ruang rawat Mahika.

Mahika yang sedang mengisi energinya dengan makanan yang diberikan oleh petugas rumah sakit, tertegun sejenak saat melihat Fian yang berdiri di hadapannya.

Jarak lebih kurang 2 meteran mereka saling diam, Fian mendekat ke arah brankar Mahika yang masih memandangi dirinya. Meletakkan semua barang-barang yang dibawanya ke sebuah lemari kecil yang disediakan oleh rumah sakit untuk para pasien.

"Makan dulu kak.. Nanti dijelasin, kenapa gua ada disini. Santai aja kali liatinnya, ya emang gua ganteng sih tapi gak gini juga ngeliatinnya" ujar Fian yang berbicara pada Mahika yang masih memandangi dirinya.

Masih tak percaya orang yang berada di hadapannya adalah orang yang ia temui di pantai dan lobby hotel, Mahika kembali tersadar setelah beberapa detik.

"Karma apa lagi ini, ketemu ni orang aneh" Mahika yang merutuki dirinya sendiri.

Fian pamit sebentar, membiarkan Mahika menyelesaikan makanannya dan mencari Mahija yang ntah dimana keberadaan nya saat ini.

Diujung lorong Mahija sedang menelpon seseorang dengan serius dia berbicara, Fian akhirnya menemukan Mahija setelah berkeliling rumah sakit berjalan mendekati orang yang dicarinya ini sejak tadi.

"Nah, ketemu juga akhirnya. " Fian yang langsung menepuk bahu Mahija yang sedang menelpon.

Mahija hanya menoleh ke arah Fian yang langsung memberikan kode untuk duduk dahulu sembari menunggu dirinya menyelesaikan teleponnya, Fian langsung duduk sebelum diperintah oleh Mahija. Bermain dengan ponselnya Fian dengan tenang menunggu sang abang menyelesaikan pembicaraan nya.

"Assalamu'alaikum.. " Mahija yang baru saja menyelesaikan pembicaraan nya.

"Sudah semua di beli? " tanya Mahija pada Fian yang sudah duduk memakan sebuah wafer.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang