04. Hotel

343 23 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

Berjalan di sepanjang pesisir pantai tanpa arah tujuan, masih terdengar suara ombak laut serta angin pantai yang menyapu telinga Mahika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan di sepanjang pesisir pantai tanpa arah tujuan, masih terdengar suara ombak laut serta angin pantai yang menyapu telinga Mahika.

Sorot mata yang kosong berjalan mengitari sekeliling nya, melihat cahaya di atas langit malam yang gelap. Mahika kembali duduk di tepi pantai, melihat ke arah laut. Kakinya terbalur pasir pantai nan indah, ia tetap ingin bunuh diri di tempat yang indah ini.

Mahika hanya tersenyum menatap ke bawah, menyembunyikan wajahnya dibalik lututnya yang menekuk. Memeluk dirinya erat, menangisi dirinya yang tampak sangat menyedihkan.

Setelah beberapa menit Mahika menangis, ia memeriksa tasnya. Ponselnya terus saja berbunyi, sebuah nama yang tak lain adalah Dana.

Mahika mengangkat telpon dari Dana, Ia juga ingin memberitahu bahwa ia ingin berhenti.

"Mahika?? Hallo?? Mahika?? Kamu dengar aku gak?? Mahika?? " ucap Dana memanggil dari seberang ponsel.

"Ya.. "

"Kamu dimana? Seharian di hubungi gak bisa ? Besok masuk kan?? Ada orang penting yang akan menginap di hotel kita, aku harap kamu masuk"

"Iya" ucapnya singkat lalu mematikan sambungan telepon dari Dana.

Sepertinya Mahika mengundur rencananya, ia tak mungkin meninggalkan pekerjaannya secara mendadak. Ia harus menyelesaikan nya terlebih dahulu, lalu pergi. Mahika bangun dan membersihkan sisa pasir yang melekat di bajunya, berjalan menuju jalan lebar untuk mencari taksi atau bus yang akan mengantarkannya kembali ke rumah.

"Bulan depan aku akan kembali, tunggu aku.. " ujar Mahika.

***
Pagi ini sedikit mendung namun Mahika sudah sibuk merapihkan meja resepsionis, hari ini beberapa atlit nasional beserta official nya akan berlibur di kota ini dan akan menginap di hotel tempat ia bekerja.

Mahika duduk di mejanya dengan tenang, melihat layar monitor komputer di depannya. Bertugas sendirian, rekan kerjanya tidak masuk dikarenakan sakit. Mahika harus fokus dan tetap mengecek semua data-data costumer hotel yang ia tinggalkan kemarin.

"Avisaa. "Dana yang baru saja datang bersandar pada dinding meja resepsionis

" Hm.. "

"Lo udah sarapan belum ?"

Mahika hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Dana yang masih fokus padanya Mahika menatap layar monitor begitu fokus.

"udah sarapan belom?"

Mahika berjalan meninggalkan Dana yang masih berdiri di tempatnya, ia berjalan menuju restauran hotel. Tentu saja ia belum sarapan pagi ini, mengisi tenaga dengan karbohidrat untuk melewati hari-hari yang melelahkan baginya.

"Sandyakala" Aksa Dan Amerta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang